Gelombang Tinggi Siklon Tropis Hantam Perairan RI Desember 2025, Berikut Daerah Paling Berdampak

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 02 Desember 2025  /  9:20 am

Peringatan gelombang tinggi akibat Siklon Tropis KOTO memicu kewaspadaan di sejumlah perairan Indonesia. Foto: Repro Menpan.

KENDARI, TELISIK.ID - Peringatan dini gelombang tinggi akibat Siklon Tropis KOTO pada awal Desember 2025 memicu kewaspadaan luas di sejumlah perairan Indonesia yang berpotensi terdampak signifikan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merilis informasi mengenai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan berlangsung pada periode 1 hingga 4 Desember 2025. Peningkatan gelombang tersebut berkaitan dengan keberadaan Siklon Tropis KOTO di Laut Cina Selatan yang memengaruhi pola angin di berbagai wilayah perairan Indonesia.  

Melansir CNN Indonesia, Selasa (2/12/2025), berdasarkan analisis BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak dari barat hingga utara dengan kecepatan 4 hingga 30 knot, sementara wilayah selatan dipengaruhi angin dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6 hingga 25 knot.

Kondisi angin yang meningkat tersebut menyebabkan tekanan pada permukaan laut dan memicu gelombang yang lebih tinggi dari biasanya.  

Dalam pemantauan BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Samudra Pasifik utara Maluku, hingga perairan Papua bagian utara dan Papua Barat Daya. Angin kencang di wilayah tersebut berkorelasi langsung dengan meningkatnya gelombang dan dapat berpengaruh pada keselamatan kegiatan pelayaran yang melibatkan kapal berukuran kecil maupun besar.

Baca Juga: Heboh Cold Moon Muncul 4 Desember 2025, Begini Penjelasannya

BMKG menjelaskan bahwa gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter dapat terjadi di berbagai wilayah, terutama di perairan yang berada di jalur langsung dampak siklon.  

BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi seluruh pengguna transportasi laut, terutama nelayan yang biasanya melakukan aktivitas rutin pada pagi dan malam hari. Selain itu, masyarakat pesisir diimbau untuk memperhatikan perubahan cuaca dan gelombang sebagai bentuk mitigasi dini terhadap potensi risiko.

Gelombang yang lebih tinggi dari rata-rata diperkirakan tidak hanya berpengaruh terhadap pelayaran, tetapi juga kegiatan ekonomi pesisir seperti pengangkutan hasil laut dan distribusi barang.  

Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat setempat untuk terus memperhatikan pembaruan informasi cuaca yang dirilis secara berkala agar dapat menyesuaikan aktivitas harian dengan kondisi perairan yang dinamis.  

Peningkatan gelombang akibat siklon ini merupakan fenomena rutin pada akhir tahun, namun tetap perlu diantisipasi karena perbedaan intensitas tiap periode dapat memengaruhi tingkat bahayanya.

Untuk memudahkan pemantauan, berikut daftar wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi berdasarkan laporan BMKG:

Daftar Wilayah Perairan dengan Potensi Gelombang Tinggi 1–4 Desember 2025

1. Selat Malaka bagian utara

2. Samudra Hindia barat Aceh

3. Samudra Hindia barat Kepulauan Nias

4. Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai

5. Samudra Hindia barat Bengkulu

6. Samudra Hindia barat Lampung

7. Samudra Hindia selatan Banten

8. Samudra Hindia selatan Jawa Barat

9. Samudra Hindia selatan Jawa Tengah

10. Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta

11. Samudra Hindia selatan Jawa Timur

12. Samudra Hindia selatan Bali

Baca Juga: IAIN Kendari Dorong Transformasi Pembelajaran Lewat Teknologi Immersive

13. Samudra Hindia selatan NTB

14. Samudra Hindia selatan NTT

15. Laut Arafuru bagian barat

16. Selat Karimata bagian utara

17. Laut Natuna Utara

18. Laut Maluku

19. Samudra Pasifik utara Maluku

20. Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya

21. Samudra Pasifik utara Papua Barat

22. Samudra Pasifik utara Papua

BMKG menekankan bahwa potensi gelombang tinggi pada daerah tersebut memiliki variasi intensitas, sehingga setiap aktivitas yang berkaitan dengan pelayaran dan kegiatan pesisir perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi terbaru.  

Transportasi laut yang menggunakan perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry diminta memberikan perhatian khusus terkait jadwal keberangkatan agar tidak menghadapi risiko cuaca ekstrem di tengah perjalanan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani  

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS