Hadapi Resesi Global, DPR Minta Pemerintah Prioritaskan UMKM
Reporter Jakarta
Selasa, 18 Oktober 2022 / 9:06 pm
JAKARTA, TELISIKI.ID - Pemerintah harus memprioritaskan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai upaya menghadapi resesi global.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati merespon kemungkinan terjadinya resesi global seperti disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Ia mengatakan untuk menghadapi resesi, tidak cukup dengan mengandalkan bantuan sosial saja tetapi juga harus menggaungkan dunia usaha.
“Menghadapi resesi itu tidak hanya dengan bantuan sosial, bantuan itu sifatnya sementara, setelah itu bagaimana? Kita juga harus menggaungkan dunia usaha seperti UMKM,” kata Anis Byarwati di Jakarta (18/10/2022).
Baca Juga: Langkah Hadapi Resesi 2023, Pengamat: Jangan Utang
Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap pelaku UMKM masih kurang. Anis menegaskan bahwa untuk meningkatkan eksistensi pelaku UMKM, pemerintah perlu untuk mengulurkan tangan lebih dahulu kepada para pelaku untuk kemudahan aksesnya.
“Perhatian kita ke UMKM hanya baru sekedar narasi, walaupun banyak yang mengurus tapi itu tidak terkoordinasi. Padahal, kalo usaha ekonomi masyarakat ini digerakkan, itu akan menopang secara baik perekonomian Indonesia,” ujar politisi PKS ini.
Anis juga menilai pentingnya peran UMKM dalam keberlangsungan ekonomi masyarakat dan merupakan tulang punggung perekonomian, untuk itu pemerintah diminta untuk memberikan kemudahan akses permodalan untuk para penggiat UMKM.
“Kita harus menguatkan UMKM, berikan mereka akses yang lebih banyak, berikan mereka kemudahan pinjaman. Saya pikir salah satu masalah mereka sulit berkembang karena permasalahan modal, maka dari itu pemerintah harus memanfaatkan koperasi, BUMDes atau lembaga yang dekat dengan masyarakat dan memberikan mereka bantuan modal,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan situasi dunia kini dalam bahaya. Tidak hanya untuk periode tahun ini, namun juga bisa merambat hingga 2023.
Baca Juga: Begini Gambaran Resesi Ekonomi 2023 Menurut Pengamat
Ancaman resesi global 2023 di depan mata. Kondisi ini diperjelas dengan berbagai risiko yang mulai muncul di permukaan. Laju inflasi tinggi, fenomena strong dollar, krisis pangan hingga perang yang jauh dari kata ‘damai' menjadi alasan kuat semua pemangku kepentingan di dunia menyalakan alarm bahaya.
Hal ini disampaikannya saat membuka pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat (AS), yang disiarkan melalui akun YouTube Bank Indonesia.
"Kita bisa memproyeksikan bahwa situasi global ini pada 2022 dan mungkin bisa berlanjut hingga 2023," ungkapnya.
"Kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan peningkatan risiko resesi," lanjut Sri Mulyani. (C)
Penulis: Marwan Azis
Editor: Kardin