Hugua Dipecat PDIP Usai Melawan Keputusan Partai

Sigit Purnomo

Reporter

Sabtu, 14 September 2024  /  1:29 pm

Hugua resmi dipecat PDIP usai dinilai melawan keputusan DPP. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengejutkan publik dengan memecat Hugua, salah satu kader senior, dari keanggotaan partai.

Menariknya, pemecatan Hugua juga membuka ruang diskusi mengenai arah politik Sulawesi Tenggara menjelang Pilgub 2024. Dengan keputusan ini, PDIP tampaknya ingin menunjukkan bahwa mereka tidak akan ragu-ragu dalam menindak kader yang berani menentang kebijakan partai, bahkan jika itu berarti menyingkirkan figur-figur berpengaruh seperti Hugua.

Pemecatan ini resmi diumumkan melalui surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP yang ditandatangani oleh Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristanto, pada 13 September 2024, yang memuat beberapa poin.

Pertama, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Hugua dari keanggotaan PDIP. Kedua, melarang Hugua melakukan kegiatan, dan menduduki jabatan yang mengatasnamakan PDIP.

Pemecatan Hugua dari keanggotaan partai turut dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra), Agus Sana’a.

"Benar, Hugua sudah dipecat," ucap Agus Sana'a kepada telisik.id, saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (14/9/2024).

Baca Juga: Polling Gubernur Sulawesi Tenggara, Pasangan ASR-Hugua Teratas

Lebih lanjut, Agus Sana’a menerangkan, pemecatan Hugua, lantaran dianggap melawan dan membangkang keputusan partai, dengan menjadi Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara yang bukan usungan PDIP.

Diketahui, DPP PDIP telah mengusung Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas, yang merupakan kader dari partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.

Sehingga, keputusan Hugua untuk maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2024, dinilai sudah tidak sejalan dengan kebijakan partai, dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP.

"Karena Hugua maju sebagai bakal calon wakil gubernur dari partai lain. Sementara DPP PDI Perjuangan sudah punya calon sendiri, dan dia juga calon di partai lain pasti dipecat," tegas Agus Sana’a.

Menurut dia, sekalipun misalnya Hugua sudah meminta persetujuan dari DPP PDI Perjuangan prihal majunya lewat partai lain, tetap partai akan memberikan sanski pemecatan.

Pasalnya, ketika Hugua masih tercatat sebagai kader PDIP, tentu akan berpengaruh terhadap arus dukungan di Pilgub Sulawesi Tenggara.

Dikarenakan, instruksi DPP PDIP kepada seluruh kader partai, jelas tegak lurus mendukung calon yang diusung partai.

"Misalkan dia tidak dipecat dan dibiarkan, suara PDI Perjuangan bisa terbelah dua. Makanya harus dipecat, karena instruksi DPP PDI Perjuangan jelas, dan semua kader harus mematuhi itu," jelas Agus Sana’a.

Baca Juga: ASR-Hugua Pasangan Cagub Pertama Periksa Kesehatan di Rumah Sakit Bahteramas Kota Kendari

Perihal efek domino pemecatan Hugua dari keanggotaan PDIP, Agus Sana’a merasa tidak akan berpengaruh pada loyalitas kader terhadap partai.

Pasalnya tambah dia, PDIP merupakan partai yang menganut paham ideologis, tentu, kader sudah memahami aturan main partai.

Kendati pun, di satu waktu misalnya, ada kader ataupun anggota DPRD yang terbukti mendukung selain usungan partai, pasti ancamannya pemecatan.

"Kader sudah tahu, bahwa konsekuensi melawan keputusan partai sudah seperti itu, jadi tidak berpengaruh ke bawah," pungkasnya. (C)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS