Identitas Enam Guru dan Nakes Tewas Dibantai Secara Brutal oleh KKB
Reporter
Senin, 24 Maret 2025 / 9:45 am
Para guru dan nakes yang tewas dibantai KKB. Foto: Repro Cepos Online.
JAYAPURA, TELISIK.ID - Kodam XVII Cenderawasih mengungkapkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah melakukan serangan brutal di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.
Dalam aksi tidak berperikemanusiaan ini, KKB membakar rumah guru dan menewaskan enam orang guru serta tenaga kesehatan.
Kejadian ini membuat situasi di wilayah tersebut semakin mencekam, memaksa pemerintah daerah bersama aparat keamanan untuk melakukan evakuasi terhadap tenaga pendidik dan medis yang tersisa.
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Chandra Kurniawan, menyatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh KKB sangat biadab karena tidak hanya membunuh para korban, tetapi juga membakar mereka dalam keadaan hidup.
“Aksi yang dilakukan KKB itu biadab, karena membunuh dan membakar korban yang ada di dalam rumah dalam keadaan hidup,” kata Kolonel Chandra di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/3/2025)
Kejadian ini terjadi pada Jumat 21 Maret 2025, dan hingga kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Menurut laporan yang diterima, KKB juga melakukan perusakan terhadap fasilitas pendidikan dengan membakar bangunan sekolah yang ada di lokasi kejadian.
Selain itu, kelompok bersenjata ini juga merampok uang milik warga setempat, menambah panjang daftar aksi kejahatan yang mereka lakukan. Aparat keamanan bersama Pemerintah Daerah Yahukimo tengah berupaya mengevakuasi para korban, meskipun kondisi di lapangan masih belum sepenuhnya aman.
Identitas Korban
Kodam XVII Cenderawasih telah mengidentifikasi identitas empat dari enam korban tewas dalam serangan KKB ini. Para korban yang telah teridentifikasi terdiri dari tiga orang guru dan satu tenaga kesehatan.
Baca Juga: Kapolri Puji Personil Gabungan TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air dari Penyanderaan KKB
Sementara itu, dua korban lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Berikut daftar nama korban yang telah diketahui identitasnya:
1. T (guru)
2. F (guru)
3. F (guru)
4. I (tenaga kesehatan)
Kolonel Chandra menyatakan bahwa pihaknya masih berusaha mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai dua korban lainnya.
“Sementara untuk dua korban lainnya masih didata identitasnya,” katanya dalam keterangan tertulis.
Evakuasi Guru dan Tenaga Kesehatan
Serangan yang dilakukan oleh KKB ini membuat para tenaga pendidik dan medis di sekitar Distrik Anggruk merasa ketakutan dan meminta untuk dievakuasi. Pemerintah Daerah Yahukimo bersama aparat keamanan telah mengungsikan 58 guru dan tenaga kesehatan beserta keluarga mereka dari beberapa distrik yang terdampak.
"Hari ini telah diungsikan para guru dan tenaga medis dari beberapa distrik di Kabupaten Yahukimo seperti Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma, dan Distrik Kabiyanggama,” ujar Kolonel Chandra, melansir Kampas.
Evakuasi dilakukan menggunakan pesawat Adventist Aviation menuju Wamena, demi memastikan keselamatan para tenaga pendidik dan medis dari ancaman serangan KKB.
Selain tenaga pendidik dan medis, evakuasi juga dilakukan terhadap warga sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Menurut laporan, terdapat empat anak-anak serta seorang warga sipil yang turut dievakuasi melalui Bandara Wamena. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menghindari korban lebih lanjut akibat eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.
Klaim Tanggung Jawab dari KKB
Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan enam orang guru dan tenaga kesehatan ini. Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa pihaknya mengakui telah melakukan aksi penyerangan tersebut.
Baca Juga: Menko Polhukam Klaim KKB Tak Minta Imbalan untuk Pembebasan Philip Mehrtens
"Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen," kata Sebby dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (22/3/2025).
Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan kebenaran informasi terkait penyerangan ini. Kasatgas Humas Satgas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar.
“Informasinya belum valid. Belum dapat dipastikan informasinya,” ujar Yusuf saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
Hingga saat ini, aparat keamanan masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan jumlah korban serta mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam serangan ini. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS