Ilmuwan Sebut Lapar Bisa Hambat Penuaan
reporter
Kamis, 27 Juli 2023 / 1:59 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Ilmuwan menyebut, lapar bisa menghambat penuaan. Hal itu diungkapkan oleh peneliti asal Amerika Serikat yang menemukan ada dampak positif puasa berkala (intermittent fasting) terhadap kesehatan.
Dikutip dari Cnbcindonesia.com, para peneliti di University of Michigan menggelar penelitian tentang persepsi rasa lapar yang tak terpuaskan. Fisiologis Scott Pletcher menyatakan bahwa hasil penelitian adalah bukti bahwa membatasi konsumsi memiliki dampak memperpanjang umur.
Kami telah memisahkannya dari segala macam cara lain yang pernah diteliti (terkait memperpanjang usia) dan bisa menyatakan bahwa itu semua tak dibutuhkan. Persepsi tidak cukup makan, sudah memadai," kata Pletcher.
Penelitian dari University of Michigan menemukan keterkaitan antara rasa lapar dengan penuaan. Studi yang dilakukan pada lalat buah atau Drosophila melanogaster menunjukkan bahwa rasa lapar bisa memperpanjang umur. Hal ini lantaran adanya perubahan pada otak, seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini, Hindari Kebiasaan ini Saat Sarapan
Studi dilakukan dengan mendorong rasa lapar lalat dengan cara memberinya branched-chain amino acids (BCAA). BCAA adalah asam amino esensial yang tidak dibuat oleh tubuh, tapi berasal dari makanan. Baik pada lalat maupun mamalia, penurunan BCAA dalam makanan diketahui meningkatkan rasa lapar.
Dan rasa lapar akan merangsang neuron di otak melalui manipulasi genetik. Hasilnya, lalat dengan neuron kelaparan yang diaktifkan, akan makan dua kali lebih banyak tetapi hidup lebih lama dibandingkan dengan lalat yang neuronnya tidak diaktifkan.
Penelitian selanjutnya menunjukkan adanya koneksi antara BCAA, neuron pengontrol lapar, dan umur. Di sisi lain, studi tersebut juga menunjukkan bawa diet rendah BCAA menyebabkan perubahan epigenetik pada DNA di otak.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang mekanisme yang mendorong kelaparan dan umur panjang pada lalat buah. Menurut peneliti, ada potensi bahwa spesies lain juga bisa merasakan hal yang sama. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami gen mana yang berubah karena efek kelaparan. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS