Indonesia dan Swiss Sepakat Jalin Kemitraan Penanggulangan Bencana
Reporter Jakarta
Rabu, 22 Juli 2020 / 12:36 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah Indonesia dan Konfederasi Swiss menandatangani MoU di bidang penanggulangan bencana.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo yang mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan, Swiss dikenal terdepan dalam perkembangan teknologi medis dan farmasi, sehingga kerja sama itu penting.
Konteks tersebut sangat bermanfaat bagi Indonesia, khususnya dalam penanganan bencana non alam, seperti pandemi COVID-19 saat ini. Namun, kerja sama bilateral ini juga mencakup pada konteks bencana geologi dan hidrometeorologi, yakni gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api, banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Doni mengatakan, bencana tidak hanya merenggut nyawa dan mata pencaharian, tetapi juga kerugian ekonomi yang menghambat pembangunan sosial ekonomi negara.
"Swiss adalah salah satu mitra internasional penting bagi Indonesia di berbagai bidang dan sekarang menjadi mitra kami dalam manajemen bencana," ujar Doni saat menerima Duta Besar Swiss di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Doni sangat mengapresiasi atas komitmen Pemerintah Swiss untuk mendukung Indonesia dalam menangani bencana.
Baca juga: Pemerintah Rencana Cairkan Gaji ke 13 Agustus Mendatang
"MoU ini akan semakin memperkuat kapasitas Indonesia dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana," tuturnya.
Dijelaskan, MoU tersebut akan menjadi payung kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Konfederasi Swiss dalam penanggulangan bencana.
Kerja sama tersebut mencakup kegiatan penelitian, pertukaran informasi dan penyediaan bantuan. Penyelenggaraan kerja sama juga meliputi dalam setiap tahapan penanggulangan bencana, yakni pra, saat dan pasca bencana.
Sementara itu Duta Besar Swiss, Kurt Kunz menyampaikan, dalam hal kebencanaan, Swiss juga bekerja sama dengan AHA Centre di tingkat regional Asia Tenggara.
Menurutnya, hubungan diplomatik Swiss dan Indonesia telah berlangsung lama dan kerja sama di berbagai bidang, pada kesempatan ini khususnya penanggulangan bencana.
"Kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan diplomatik kedua belah pihak," jelasnya.
Reporter: Marwan Azis
Editor: Kardin