Pakai Masker Tidak Tertular, Kata Siapa

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 28 Maret 2020
0 dilihat
Pakai Masker Tidak Tertular, Kata Siapa
Belum tentu pengguna masker aman dari virus. Foto: Repro google.com

" Rata-rata orang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat dapat melindunginya. "

KENDARI, TELISIK.ID - Saat ini kita dapat melihat di sekitar kita hampir semua orang menggunakan masker. Baik yang sehat maupun yang sakit, anak kecil maupun orang dewasa, orang miskin maupun orang kaya, semua memilih masker sebagai alat pelindung diri yang paling tepat. 

Namun sudah tepat kah jika orang sehat menggunakan masker untuk melindungi diri dari virus COVID-19? Penularan COVID-19 atau virus Corona ini melalui beberapa cara yaitu, droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin, kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan. 

Baca juga: https://telisik.id/news/rs-raha-jadi-rs-rujukan-pasien-covid-19-asal-mubar-dan-buteng

Batuk, bersin dan memegang benda yang telah disentuh orang yang terjangkit virus COVID-19 adalah faktor utama penularan virus ini.

Banyak orang mengira masker saja sudah cukup. Memakai masker selama 24 jam namun tidak melindungi diri dengan menjaga kebersihan tangan sama saja berpeluang besar tertular virus. 

Padahal organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa, bagi orang sehat tidak perlu menggunakan masker, karena masker hanya digunakan untuk orang yang sakit, atau orang yang memiliki gejala sakit seperti bersin, batuk, sesak napas, orang yang memberikan pertolongan medis, petugas kesehatan, dan ketika memasuki ruangan pasien dan menangani pasien.

Penggunaan masker kepada orang yang sehat malah meningkatkan resiko infeksi karena masih banyak masyarakat yang belum tahu menggunakan masker secara benar. Hal ini membuat orang akan sering menyentuh daerah wajah dan masker. 

Menurut spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich orang sehat tidak perlu memakai masker.

"Rata-rata orang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat dapat melindunginya," dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih baik membawa masker di dalam tas, jika bertemu dengan orang yang bersin dan batuk berikan masker kepadanya. Dengan begitu kita tidak bersikap egois dan dapat mencegah penularan kepada banyak orang. 

Boleh saja memakai masker tapi tidak berlebihan dengan menimbun persediaan masker. Bukankah lebih baik menghemat pasokan masker untuk para tenaga medis yang sedang kekurangan APD (Alat Pelindung Diri).

Dari pada menggunakan masker bagi orang sehat, physical distancing (menjaga jarak secara fisik) adalah solusi untuk mencegah tertularnya virus. pasien positif yang bersin atau batuk mengeluarkan tetesan kecil dari hidung atau mulut yang dapat dihirup oleh orang sekitarnya, oleh sebab itu kita perlu menjaga jarak (physical distancing) agar jangan sampai menghirup udara yang terkena virus.

Baca juga: https://telisik.id/news/mahasiswa-kepton-dari-luar-diminta-ikuti-protokoler-medis

Sebagian orang yang tertular virus tidak menampakkan gejala dengan jelas seperti batuk, bersin. Tapi ketika orang yang positif virus COVID-19 menggaruk hidung dan tangannya menyentuh gagang pintu, kemudian kita juga memegang gagang pintu yang sama di situlah penularan terjadi, jadi meskipun menggunakan masker kita dapat tertular. 

Oleh karena itu menjaga kebersihan tangan dan melakukan physical distancing dapat mencegah tertularnya virus.

 

Reporter: Muhammad Israjab 
Editor: Sumarlin

Baca Juga