Jokowi Harapkan BI Bantu UMKM Agar Kembali Produktif
Reporter Jakarta
Kamis, 03 Desember 2020 / 10:30 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden Jokowi mengharapkan Bank Indonesia (BI) mengambil peran yang signifikan dalam reformasi struktural yang sedang dilaksanakan pemerintah.
“Saya berharap Bank Indonesia mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang sedang kita gulirkan,” kata Jokowi dalam sambutan yang disampaikan secara virtual pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020, Kamis (3/12/2020).
Jokowi berharap BI dapat berkontribusi lebih besar untuk ikut menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan membantu para pelaku usaha utamanya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa kembali produktif.
Orang nomor wahid ini juga meminta agar dalam situasi krisis seperti ini, seluruh pihak mampu bergerak cepat dan tepat serta membuang ego sektoral masing-masing.
“Buang jauh-jauh ego sektoral, egosentrisme lembaga, dan jangan membangun tembok tinggi-tinggi berlindung di balik otoritas masing-masing,” imbuhnya.
Jokowi mengajak pihak terkait untuk melakukan upaya bersama untuk bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru.
“Kita harus berbagi beban, berbagi tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara ini, agar negara kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global,” paparnya.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Pemulihan Ekonomi Semakin Nyata
Jokowi juga mengingatkan untuk bekerja cepat menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah untuk dapat segera bangkit dan pulih dari pandemi yang melanda. Di antaranya, mempersiapkan vaksin dan program vaksinasi dengan cermat serta mengatasi permasalahan terkait penyediaan lapangan kerja.
“Kita akan dihadapkan pada besarnya jumlah pengangguran akibat PHK di masa pandemi. Kita menghadapi besarnya angkatan kerja yang memerlukan lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Jokowi, pemerintah berketetapan hati melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit.
“Kita semuanya tahu, (Indonesia) posisi nomor satu di Global Complexity Index, yang paling rumit di dunia, dan itu harus kita akhiri,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, semangat yang mendasari lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja, yaitu Pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan berdaya saing agar UMKM lebih berkembang dan industri padat tenaga kerja tumbuh dengan pesat.
“Perizinan dipermudah, izin usaha UMKM cukup dengan pendaftaran saja, dan banyak kemudahan-kemudahan lainnya,” pungkasnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Fitrah Nugraha