Pedagang Pasar Mandonga: Takut Jualan Saat COVID-19, tapi Butuh Uang
Siswanto Azis, telisik indonesia
Sabtu, 23 Mei 2020
0 dilihat
Pedagang Pasar Basah Mandonga, Wa Lia. Foto: Dul/Telisik
" Pembeli menurun, bahkan kadang sepi. Kalau sebelum ada COVID-19 Alhamdulillah sampai pukul 10.00 habis. Ini kayaknya 50 persen tidak sampai kasian. "
KENDARI, TELISIK.ID - Para pedagang pasar basah Mandonga Kendari, Sulawesi Tenggara, menceritakan pengalamannya menjajakan dagangannya saat pandemi virus COVID-19 melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Salah satu penjual pisang Wa Lia (43) mengaku, mengalami penurunan penjualan semenjak wabah virus COVID-19 melanda Kota Kendari.
"Pembeli menurun, bahkan kadang sepi. Kalau sebelum ada COVID-19 Alhamdulillah sampai pukul 10.00 habis. Ini kayaknya 50 persen tidak sampai kasian," kata Wa Lia sambil mengatur jualannya, Sabtu (23/5/2020).
Sebenarnya Walia mengaku takut berjualan di tengah situasi pandemi. Namun, keadaan sulit membuatnya harus memutar roda ekonomi.
"Sebetulnya kita takut. Kita menaati aturan pemerintah cuma kita keadaan bagaimana ya kecuali ada jaminan, ini tidak ada. Sehari-harinya membutuhkan uang . Ya segala keperluanlah mau lebaran seperti ini," ujar Wa Lia
Baca juga: Satu Pasien COVID-19 Kolaka Utara Dinyatakan Sembuh
Sedangkan Nursia (33), seorang pedagang sayur di pinggir jalan Pasar Lasandara, terpaksa kucing-kucingan dengan petugas keamanan. Namun dia tetap kembali berdagang walau telah diperingatkan.
"Yah kita main kucing-kucingan saja denga pamongpraja pak, kalau ada mereka saya bungkus lagi jualanku terus saya lari masuk di mall supaya tidak dihambur jualanku," tutur Nursia kepada telisik.id.
Nursia harus berjualan, meski khawatir dengan virus COVID-19. Terlebih, wanita asal Lalonggasumeeto ini harus bertahan hidup di tengah wabah COVID-19.
"Hanya untuk bertahan hidup saja kasian, Bagaimanapun caranya bisa nyambung hiduplah," ungkap Nursia.
Reporter: Dul
Editor: Sumarlin