Jokowi Marahi Menteri Hingga Ancam Reshuffle Kabinet

Muhammad Israjab

Reporter

Minggu, 28 Juni 2020  /  8:36 pm

Presiden RI Joko Widodo. Foto: Sekretariat Presiden

JAKARTA, TELISIK.ID - Ketika membuka rapat sidang kabinet yang dihadiri seluruh menteri di Istana Kepresidenan, Kamis (18/6/2020), suara Presiden Jokowi tiba-tiba meninggi. Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau mencopot menteri.

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi di depan para menteri dalam video youtube Sekretariat Presiden, yang baru diupload Minggu (28/6/2020).

Kemarahan Jokowi dampak kinerja menteri yang dianggap biasa-basa saja, menghadapi pandemi COVID-19 yang sudah berjalan 3 bulan. Padahal suasana sudah krisis.

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dua hari hari lalu menyampaikan pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi minus 6-7,6 persen. Bank Dunia juga memperkirakan minus 5 persen.

"Kita juga mestinya semua yang hadir di sini sebagai pimpinan, sebagai penanggung jawab, kita yang berada di sini bertanggung jawab pada 260 juta rakyat Indonesia. Tolong digarisbawahi dan perasaan itu tolong sama. Ada sense of crisis yang sama. Hati-hati," kata Jokowi dengan nada tinggi meski baru mulai bicara.

Jokowi melihat masih ada anggota kabinet yang tidak khawatir sehingga bekerja biasa-biasa saja. Tidak ada tindakan luar biasa untuk mengantisipasi krisis.

Baca juga: Dirut PLN Ungkap Utang Perusahaan Capai Rp 500 Triliun

"Jangan biasa-biasa saja. Jangan linear. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali," kata Jokowi.

"Saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Saya lihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan," tambahnya.

Dia mengaku tidak keberatan untuk kembali mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) mau pun Perpres agar upaya-upaya penanggulangan krisis akibat pandemi Corona bisa optimal.

Begitu pun para menteri. Dia meminta agar anggota kabinet tidak sungkan untuk mengeluarkan Peraturan Menteri untuk memudahkan pengambilan kebijakan yang sifatnya luar biasa.

"Saya harus ngomong apa adanya. Enggak ada progress. Signifikan enggak ada. Kalau minta Perppu, saya buatin lagi Perppu asalkan untuk rakyat untuk negara saya pertaruhkan reputasi politik saya," beber Jokowi.

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Sumarlin