Kampanye Hitam Pilkada 2020 Makin Marak Terjadi
Reporter
Rabu, 16 September 2020 / 6:24 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Potensi kampanye hitam atau black campaign dinilai semakin marak terjadi jelang Pilkada 2020.
Apalagi pelaksanaannya dilakukan di tengah pandemi COVID-19 yang mengharuskan Paslon melakukan kampanye lewat media sosial (Medsos).
“Karena beda kampanye face to face melalui massa dengan Medsos saat ini, medianya sangat mudah untuk melakukan black campaign,” terang pengamat politik Sultra, Najib Husen, Rabu (16/9/2020).
Kata Najib, salah satu tema yang biasanya Paslon gunakan dalam melancarkan black campaign adalah politik identitas dengan berdasarkan suku, agama atau hal-hal yang berkaitan dengan pribadi calon.
Baca juga: Pimpinan DPR Minta KPU Tindak Tegas Paslon yang Tidak Terapkan Protokol COVID-19
Meskipun marak, akademisi UHO ini menuturkan, tidak serta merta seluruh masyarakat dapat terpengaruh dengan black campaign.
“Jika yang terpapar adalah pemilih rasional maka pengaruhnya sangat tidak signifikan namun kalau yang terpapar adalah masyarakat yang masih tradisional maka pengaruhnya sangat besar,” ujarnya.
Tak hanya mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan, dengan black campaign misalkan berita bohong “hoax” dapat memicu terjadinya konflik di masyarakat.
“Dengan adanya teknologi hari ini, satu pesan saja yang kemudian tidak diklarifikasi itu bisa berkembang dengan cepat di masyarakat,” tegasnya.
Mengantisipasi itu terjadi, penyelenggara Pilkada diharapkan dapat bertindak lebih cepat ketika mendapatkan informasi atau menemukan langsung adanya dugaan black camping di Medsos.
Reporter: Musdar
Editor: Kardin