Khawatir Gelombang Tinggi, Nelayan Pesisir Buton Selatan Pilih Mancing di Perairan Dangkal

Ali Iskandar Majid

Reporter

Minggu, 04 Agustus 2024  /  3:09 pm

Transaksi jual beli ikan segar di jalan poros Laompo, Batauga, Buton Selatan. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisk

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Hingga saat ini harga beberapa jenis ikan di Buton Selatan masih murah. Para nelayan di sekitar pesisir Batuaga dan sekitarnya memilih memancing di perairan dangkal karena khawatir gelombang tinggi.

Nelayan pesisir di Kolowu, Batauga, Aci mengungkapkan, alasan beberapa nelayan memilih memancing di perairan dangkal diakibatkan oleh hembusan angin yang cukup kencang dan terkadang tekanan angin berhembus cukup lama hingga malam hari.

Karena posisi wilayah Kecamatan Batauga berhadapan langsung dengan wilayah kepulauan di Buton Selatan seperti Pulau Siompu, Liwuto ngkidi, dan Kadatua, menjadikan para nelayan di sekitar pesisir Batauga dapat mengetahui ketinggian gelombang yang terjadi di tengah laut.

Kata Aci, dirinya bersama beberapa nelayan pesisir Kolowu selalu memperhatikan ujung Pulau Siompu yang mana hempasan ketinggian gelombang sering nampak kelihatan dari pesisir pantai tersebut.

Ia juga mengaku, saat ini kondisi angin dan gelombang tidak dapat ditebak dapat terjadi ketinggian gelombang dan angin kencang secara tiba-tiba. Untuk itu, mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak terduga, dirinya bersama nelayan pesisir lainnya memilih memancing di perairan dangkal.

Baca Juga: Buton Selatan Terpantau Cerah Berawan, Wilayah Kepulauan Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Kendati saat ini memasuki angin timur, Aci mengatakan, nelayan yang ada di sekitar pesisir daratan Buton Selatan, utamanya di pesisir Koluwu, Batauga, masih dapat melakukan aktivitas melaut walaupun di sekitar perairan dangkal.

Berbeda halnya ketika memasuki angin barat, tidak dapat dipungkiri aktivitas melaut ditiadakan sementara waktu. Tentunya harga ikan melonjak naik dari harga biasanya, sedangkan musim angin timur seperti yang terjadi saat ini, harga ikan cenderung murah dan stabil.

“Sampai sekarang nelayan masih tetap turun melaut tapi hanya di perairan dangkal karena jangan sampai angin, gelombang datang tiba-tiba,” kata Aci, Minggu (4/8/2024).

Selaras dengan Aci, harga ikan khususnya di wilayah Ibu Kota Buton Selatan, Laompo, Batauga, masih relatif terjangkau dan murah. Harga ikan masih berkisar antara Rp 10 ribu – Rp 20 ribu untuk beberapa jenis ikan seperti ikan berukuran sedang dan kecil.

Salah seorang pedagang ikan Laompo, Mama Azril, mengaku untuk musim angin timuran pasokan dari para tengkulak ikan atau masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah papalele, masih terbilang cukup.

Baca Juga: Nelayan di Kendari Alami Penurunan Hasil Tangkapan, Imbas Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi

Dimana bukan hanya berasal dari nelayan sekitar Batauga saja melainkan dari beberapa wilayah di Buton Selatan maupun yang dari Kabupaten Buton. Sehingga harga jual ikan di pasaran masih tetap stabil dan murah.

Ia mengatakan, sejauh musim angin timuran ini pembeli jarang mengeluhkan harga ikan. Para nelayan sekitar masih turun melakukan aktivitas memancing ikan baik untuk dikonsumsi ataupun untuk dijual.

“Di sini kalau musim timur biar angin kencang, gelombang tinggi, harga ikan tidak mahal karena ada ikan dari Sampolawa, Bahari, Lapandewa, dan Pasarwajo,” Ungkap Mama Azril. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS