Kinerja Satgas COVID-19 Bombana Buruk, DPRD Tahan Anggaran

Hir Abrianto

Reporter Bombana

Sabtu, 28 Maret 2020  /  10:24 am

Tiga puncuk pimpinan DPRD Bombana. Foto: Hir/Telisik

BOMBANA, TELISIK.ID - Di tengah minimnya ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan, DPRD Kabupaten Bombana menganggap kinerja Tim Satgas COVID-19 Bombana sangat buruk. Mereka dituding lebih sibuk mengurusi pembahasan anggaran dibandingkan bekerja.

Wakil Ketua DPRD Bombana, Ardi, menilai Satgas hanya sibuk pada urusan keuangan sementara kerja nyata di lapangan masih sangat minim. Bombana masih rentan disusupi oleh Warga Negara Asing (WNA) seperti halnya yang terjadi di Kabaena, dimana WNA berkebangsaan Rusia berhasil menyusup masuk tanpa sepengetahuan Satgas.

"Dalam rapat bersama kemarin, yang lama dibahas masalah anggaran. Tapi ketika kami pertanyakan rincian anggarannya seperti apa dan bagaimana, sampai selesai rapat tidak ada," ucap Ardi saat dikonfirmasi Jumat (18/3/2020).

Saat diberi kesempatan berbicara soal jumlah Alat Pelindung Diri (APD), Juru Bicara Satgas, Sunandar, hanya menyebutkan secara garis besar alat medis yang dibutuhkan dalam penanganan satu pasien COVID-19 membutuhkan 8 APD.

Selain soal APD, Kadis Kesehatan Bombana ini juga menyampaikan kondisi perawat dan tim medis yang bertugas di lapangan, harus diberikan tunjungan tambahan atau insentif.

Ardi menegaskan, tidak akan pernah menyerahkan anggaran apapun kepada Satgas selama tidak ada transparansi rencana penggunaan anggaran.

"Dari kemarin di forum rapat kami tanyakan rincian anggaran atau rencana pembelanjaan, tapi sampai saat ini tidak ada juga yang disampaikan sementara di pintu-pintu masuk bombana ini orang terus berdatangan baik itu WNI maupun WNA," pungkasnya.

Reporter: Hir

Editor: Rani