Kontestan dan Konstituen Pilkada Konawe 2024 Diminta Junjung Etika Berdemokrasi

Sigit Purnomo

Reporter

Selasa, 24 September 2024  /  10:32 pm

Kepala Kesbangpol Konawe, Terry Indria inginkan Deklarasi Kampanye Pilkada Damai bukan sekadar formalitas. Foto: Ist

KONAWE, TELISIK.ID — Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe, Selasa (24/9/2024), diharapkan bukan sekadar formalitas.

Harapan ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Stanley, melalui Kepala Kesbangpol Konawe, Terry Indria, yang menekankan pentingnya komitmen semua pihak untuk menciptakan iklim yang kondusif.

Terry menegaskan perlu menolak segala bentuk intimidasi dan provokasi dalam konteks Pilkada Damai 2024.

“Semua pihak, baik calon, partai politik, maupun pendukungnya, harus menjunjung tinggi prinsip keadilan dan transparansi dalam setiap tahapan,” ujarnya.

Terry juga menyampaikan pesan Stanley yang memberikan penghargaan kepada KPU, Polres, dan Bawaslu Konawe atas dedikasi mereka dalam menyukseskan tahapan pilkada.

Baca Juga: Pemkab Kolaka Utara Terima Dana Insentif Fiskal Rp 5,9 Miliar dari Kementerian Keuangan

“Semoga semua yang telah dilakukan dapat memberi kontribusi positif bagi demokrasi di Kabupaten Konawe,” harapnya.

Terry mengingatkan bahwa pilkada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, dan mencatat keberhasilan pemilihan umum sebelumnya di Konawe yang berlangsung lancar, aman, dan damai berkat dukungan masyarakat.

“Kita kembali akan menyelenggarakan pilkada serentak pada 27 November (2024), dan saya berharap tahapan-tahapan Pilkada 2024 berlangsung tertib, aman, dan damai,” tuturnya.

Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024, menurut Terry, adalah bagian dari gerakan membangun nilai, norma, dan etika dalam berdemokrasi.

Terry juga mengingatkan bahwa meskipun persaingan antarpasangan calon sangat ketat, namun semua pihak harus membangun komitmen untuk menjalankan pemilihan dengan sikap dewasa.

“Hindari kampanye yang tidak simpatik dan cenderung kekerasan sosial, karena itu akan merugikan pasangan calon dan merusak upaya menjaga kedamaian,” katanya.

Pemilihan kepala daerah merupakan momentum penting bagi proses demokrasi, bukan hanya sekadar ajang kompetisi politik, tetapi juga prestasi kepercayaan rakyat.

“Oleh karena itu, elemen yang terlibat dalam pilkada memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa seluruh tahapan pilkada berlangsung aman, tertib, dan damai,” ujar Kapolres Konawe, AKBP Ahmad Setiadi.

Baca Juga: Penyuluh Pertanian Didorong Terus Berinovasi Bagi Konawe sebagai Lumbung Pangan Nasional

Setiadi menegaskan, Deklarasi Kampanye Damai bukan hanya sebuah acara seremonial, tetapi merupakan komitmen bersama dari semua pihak yang terlibat.

Ia mengajak semua pasangan calon, tim kampanye, dan pendukung untuk mengedepankan etika politik yang baik, menjunjung tinggi semangat persatuan, dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.

“Kita harus menghindari provokasi yang dapat memicu konflik dan perpecahan di tengah masyarakat, yang tentunya akan merugikan kita semua,” imbuhnya.

Setiadi mengajak semua pihak agar pilkada dijadikan momentum sebagai ajang pendidikan politik yang mencerdaskan masyarakat, bukan sebagai medan perpecahan.

“Mari kita jaga kedamaian dan stabilitas, sebab tanpa kedamaian, kita tidak akan mencapai kemajuan,” pinta Setiadi. (Adv/B)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS