Kupas Politisi: Sosok Advokat Merakyat Dahlan Moga
Reporter
Senin, 30 Januari 2023 / 8:32 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Lahir pada 1972, Dahlan Moga dibesarkan di Kota Kendari sejak kecil ia berada di lingkungan dengan berbagai suku dan ras. Walaupun berada di kota lain, ia tak pernah lupa identitasnya sebagai suku Muna, di mana ayah dan ibunya dilahirkan.
Ia mulai mengenyam pendidikan di SDN 10 Kendari, kemudian ia melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Kendari. Setelah tamat ia memutuskan untuk merantau ke Yogyakarta dan bersrkolah di Madrasah Aliyah Yogyakarta.
Selepas itu, ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1992 hingga 1997. Ia mengambil jurusan ilmu hukum, dan setalah memperoleh gelar SH ia bekerja di kantor pengacara di Yogyakarta maupun di Jakarta. Hal itu ia lakukan untuk mencari ilmu sembari mencari pengalaman.
Selanjutnya pada akhir tahun 2003, ia kembali ke kota kelahirannya, Kendari untuk mengawali karirnya dengan membuka kantor pengacara sendiri. Sembari itu, ia juga mengajar di beberapa perguruan tinggi di antaranya Universitas Halu Oleo (UHO), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dan Universitas Lakidende (Unilaki).
Baca Juga: Profil Jabir Ibn-Hayyan, Ilmuwan Muslim yang Ubah Takhayul Jadi Sains
"Saya aktif mengajar di 3 perguruan tinggi tersebut, namun tetap menjalankan profesi sebagai pengacara. Saya juga dengan rekan-rekan mendirikan lembaga bantuan hukum (LBH) di Fakultas Hukum UHO namun saya lupa tahun didirikannya, hanya saja lembaga tersebut masih berdiri hingga sekarang," ucapnya.
Setelah itu, pada tahun 2010 ia melanjutkan pendidikan S2 magister ilmu hukum di Universitas Airlangga. Ia memperoleh gelar MH, kemudian melanjutkan program doktor atau S3 di perguruan tinggi yang sama. Proses penyelesainnya cukup lama, hingga ia mendapat gelar doktor di tahun 2019.
"Selain menjadi tenaga pendidik dan pengacara, pada tahun 2020 saya dipercayakan menjadi tim pakar ahli DPRD Sulawesi Tenggara," tuturnya.
Di dunia politik sendiri, ia sudah lama bergabung. Tahun 2004 ia bergabung di Partai Persatuan pembangunan (PPP). Ia mengatakan, berpolitik itu bukan hanya masuk di partai politik, dari sejak bangku sekolah mengikuti organisasi internal kampus dan saat kuliah bergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) itu juga sudah termasuk proses berpolitik.
Ia mulai tertarik dengan politik agar mendapat ilmu baru dan menyalurkan aspirasi masyarakat yang selama ini sudah biasa ia temui di dunia advokat. Ia mengatakan, jika yang tadinya berada di luar sistem, ia tidak leluasa untuk mengintevensi di dalam sistem legislatif sehingga untuk membangun dan membenahi itu semua, harus terjun langsung menjadi anggota legislatif.
Baca Juga: Jesse Choi Seorang Mualaf Asal Korea Selatan yang Kini jadi Suami Maudy Ayunda
"Saya kebetulan pada tahun 2022 bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN) dan ditawari menjadi bagian dari calon anggota legislatif tingkat provinsi. Jika ditanya mengapa baru sekarang saya mau untuk bergabung menjadi bagian dari anggota legislatif itu karena melihat profesi sebagai advokat dan legislatif sama-sama menyangkut kepentingan rakyat," jelasnya.
Selain itu, rekannya Ica Lamarundu menjelaskan, Dahlan Moga adalah sosok yang dekat dengan masyarakat. Ia selalu membela kepentingan masyarakat menengah ke bawah. Pergaulannya pun ke semua kalangan yang berbeda status sosial bahkan ras.
"Beliau itu orangnya humble, mau mendengarkan aspirasi. Bahkan sebelum ia berencana bergabung menjadi bacaleg, ketika masih menjadi pengacara pun ia sudah terbiasa untuk mau membantu dan tidak membeda-bedakan," bebebrnya. (B)
Penulis: Febry Jahra Lestiani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS