Profil Jabir Ibn-Hayyan, Ilmuwan Muslim yang Ubah Takhayul Jadi Sains
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 20 Januari 2023
0 dilihat
Jabir Ibn-Hayyan merupakan ilmuwan muslim besar yang sering disebut sebagai “the father of modern chemitry”. Foto: cnnindonesia.com
" Umat Islam tidak hanya menjadi umat terbanyak di dunia, tapi juga telah melahirkan banyak ilmuwan yang berpengaruh "
JAKARTA, TELISIK.ID - Umat Islam tidak hanya menjadi umat terbanyak di dunia, tapi juga telah melahirkan banyak ilmuwan yang berpengaruh.
Dari banyaknya ilmuwan dari kalangan umat muslim, yang cukup terkenal salah satunya adalah Jabir Ibn- Hayyan (721-815).
Dikutip dari merdeka.com, Jabir Ibn-Hayyan merupakan ilmuwan muslim besar yang sering disebut sebagai “the father of modern chemitry”.
Beliau seorang ahli di bidang kimia, fisika, farmasi yang telah mengubah presepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi.
Baca Juga: Profil Al-Khawarizmi, Ilmuan Muslim Penemu Algoritma hingga Aljabar
Beberapa penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi dasar bagi berkembangnya ilmu kimia moderen saat ini.
Tidak hanya itu, Jabir Ibn-Hayyan dapat mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia ke dalam proses pembuatan logam dan besi.
Jabir Ibnu Hayyan, dikutip dari cnnindonesia.com, membuat tiga kategori untuk unsur alam, yakni 'roh', yang menguap saat dipanaskan; 'logam' seperti emas, perak, timah, besi dan tembaga; dan 'batu' yang bisa diubah menjadi bubuk. Nomenklatur ini bisa mewakili awal dari klasifikasi elemen yang lebih baru.
Meskipun alkimia kuno berkaitan dengan pengolahan logam mulia, Jabir mendedikasikan karyanya untuk pengembangan metode kimia dasar menggunakan eksperimen dan studi reaksi kimia dan prinsip-prinsipnya, sehingga membuka jalan untuk mengubah kimia dari alam mitos dan legenda menjadi disiplin ilmiah.
Melansir Encyclopedia, Jabir Ibnu Hayyan mampu merubah suatu pandangan takhayul dan ke ranah sains.
Dimana dia menekankan eksperimen, observasi, dan metode yang dapat direproduksi untuk menghasilkan reaksi tertentu, misalnya ketika menemukan arsenik, belerang, dan merkuri.
Selain penemuannya tentang bahan kimia tertentu, yang meliputi asam nitrat, hidroklorik, sitrat, dan tartarat, Jabir juga berkontribusi pada pengetahuan tentang distilasi, sublimasi, kristalisasi, kalsinasi, dan penguapan.
Baca Juga: Larissa Chou yang Memilih Mualaf dan Beberapa Fakta Tentangnya
Dia juga menemukan fakta bahwa memanaskan logam dapat menambah bobotnya. Dia juga menemukan alembic, bejana yang digunakan dalam distilasi.
Dia juga orang pertama yang menggunakan mangan dioksida untuk membuat kaca, dan mengembangkan aqua regia sebagai alat untuk melarutkan emas.
Jabir Ibnu Hayyan diketahui sempat menjadi alkemis istana pada masa pemerintahan Khalifah Haroun Al-Rashid dan merupakan seorang dokter yang bekerja untuk para menterinya (wazir), Barmakids.
Diketahui, Jabir Ibnu Hayyan meninggal pada usia 94 tahun pada 815 M di Kufah. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS