Ma'ruf Amin Tengahi Ketegangan PBNU-PKB, Wapres: Jangan Temui Saya untuk Cari Peluru
Reporter
Kamis, 08 Agustus 2024 / 11:09 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan kesediaannya menjadi penengah atas konflik yang terjadi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Langkah ini diambil mengingat kedua organisasi memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan politik serta keagamaan di Indonesia. Dengan pengalaman panjangnya di kedua organisasi, Ma'ruf Amin dianggap memiliki otoritas dan kepercayaan untuk menyelesaikan perselisihan yang ada.
Hal ini diutarakan Wapres dalam keterangan persnya usai meninjau MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam pernyataannya, Ma’ruf Amin menyatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi mediator yang tulus dan ikhlas dalam mendamaikan kedua belah pihak. Ia menekankan pentingnya menyelesaikan konflik ini secara damai sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana meng-islahkan, mendamaikan dengan tulus dengan ikhlas, saya sangat bersedia,” kata Wapres dalam siaran pers di Jakarta, seperti dilansir dari antaranews.com, Kamis (8/8/2024).
Ma'ruf Amin menekankan bahwa menyelesaikan perselisihan antara dua pihak yang berseteru adalah perintah agama yang harus dijalankan oleh setiap Muslim. Ia juga mengingatkan bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan kedua organisasi tersebut, karena pernah aktif di PBNU dan menjadi salah satu pendiri PKB.
Baca Juga: DPW PKB Sulawesi Tenggara Laporkan Lukman Edy Dugaan Pencemaran Nama Baik
“Apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendirian (PKB), bahkan Ketua Dewan Syuro pertama itu saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya kedekatan,” sebutnya.
Kendati demikian, Ma'ruf Amin menolak menjadi juru damai jika kedua belah pihak mendekatinya hanya untuk mencari “peluru” guna menyerang satu sama lain.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan berperan sebagai mediator jika hanya digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok yang akan memperkeruh suasana.
“Tapi kalau hanya nyari 'peluru', untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi digunakan untuk peluru, untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia,” katanya tegas.
Wapres menegaskan bahwa dirinya tidak mau memicu konflik yang ada menjadi semakin besar. Sebaliknya, ia sangat siap untuk mendamaikan kedua belah pihak jika mereka benar-benar ingin berdamai dan mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan.
“Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, mereka ingin berdamai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Telisik.id, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf telah menunjuk dua petinggi organisasi untuk mendalami hubungan antara PKB dan PBNU. Kiai Anwar Iskandar dan Amin Said Husni dipercaya untuk mengemban tugas ini.
Mereka diharapkan dapat mengurai ketegangan dan mengembalikan harmonisasi di antara kedua organisasi yang memiliki sejarah panjang dan kompleks. Penunjukan ini diharapkan bisa meredakan konflik yang tengah memanas antara PBNU dan PKB.
Ketegangan ini meningkat setelah sejumlah pernyataan dari elit PKB dianggap melenceng dari prinsip awal pendirian partai. Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini dan menyarankan pembentukan tim lima atau panitia khusus untuk mengkaji hubungan antara PKB dan PBNU.
Baca Juga: Terima B1KWK, Kader PAN Kota Kendari Diminta All Out Menangkan SKI-Sudirman
Langkah pembentukan tim lima ini dianggap penting untuk meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, yakni PBNU.
Gus Ipul menegaskan bahwa tindakan ini perlu diambil untuk mencegah upaya sistematis yang dilakukan oleh elit PKB guna menjauhkan partai dari struktural NU. Di sisi lain, Ketua Umum PKB Cak Imin menyatakan bahwa pendirian partainya tidak hanya untuk organisasi Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan dalam pembekalan kepada seluruh anggota legislatif PKB dari beberapa provinsi dalam acara Sekolah Pemimpin Perubahan Wilayah 4 di Berastagi, Sumatera Utara.
Cak Imin menegaskan bahwa PKB didirikan untuk kejayaan Indonesia, bukan hanya untuk NU semata. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS