Minta Dukungan Tu'a Teno, Lamba Leda Utara Siap Sukseskan 7000 Hektare TJPS

Berto Davids

Reporter Kupang

Selasa, 14 Juni 2022  /  1:25 pm

Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman saat berbicara dengan masyarakat adat. Foto: Ist.

MANGGARAI TIMUR, TELISIK.ID - Tim TJPS Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, serius melakukan sosialisasi TJPS periode Oktober-Maret sebanyak 7000 hektare.

Tim yang terdiri dari unsur pemerintah kecamatan, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan, para kepala desa dan Pendamping Program TJPS serta kelompok masyarakat itu dipimpin Camat Agus Supratman, keliling melakukan sosialisasi di setiap Mbaru Gendang/Rumah Adat di wilyah itu.

Tujuannya untuk membangun komitmen bersama Tu'a Teno/Kepala Adat dan Warga Pa'ang Ngaung/Masyarakat Adat setempat demi menyukseskan program TJPS target 7000 hektare.

Informasi yang diperoleh sejauh ini 17 Mbaru Gendang/Rumah Adat di Lamba Leda Utara sudah dikunjungi sampai jatuh tempo akhir Juni mendatang, sebab telah ditetapkan secara tim, pencanangan star mulai bersih lahan secara bersamaan pada tanggal 1 Juli mendatang.

Secara bergantian tim mengedukasi warga sesuai tugas yang telah ditetapkan secara tim.

Kepala desa pemilik wilayah bertugas memandu acara, sekaligus memberi arahan maksud dan tujuan kegiatan.

Sedangkan camat membahas agenda pokok dari program dan kegiatan secara garis besar. Sementara itu BPP membahas teknis pendampingan dan pendamping TJPS mengedukasi teknis pelaksanaan Program TJPS.

Baca Juga: Bercanda Soal Bom, Mantan Bupati Buton Selatan Diturunkan dari Pesawat

Camat Agus Supratman kepada Telisik.id mengatakan, pelaksanaan pendekatan sosialisasi melalui mbaru gendang mempunyai maksud dan tujuan tertentu karena ada dua hal penting menjadi target pelaksanaan pendekatan soaialisaai melalui mbaru gendang.

Pertama, untuk memberi mandat kepada Tu'a Teno/Kepala Lembaga Adat setempat sebagai penggerak program TJPS.

Kedua, karena Tu'a Teno setempat sebagai pemegang kuasa secara adat atas hak ulayat milik warga gendang.

Hal lain yang menjadi pertimbangan Tim menurut Agus adalah efisiensi waktu dan kemudahan akses bertemu warga di musim panen.

Baca Juga: Tunggu Restu Mendagri, Pj Bupati Muna Barat Segera Tata Birokrasi

"Sekarang memasuki musim panen. Siang hari warga sibuk di sawah atau kebun. Untuk itu kami menyesuaikan dengan waktunya warga. Malam hari mereka semua ada di tempat. Jalannya pertemuan syarat rasa kekeluargaan dan lebih rileks karena tidak bersifat formal kepemerintahan," kata Agus, Selasa (14/6/2022).

Kepala Adat dan Tu'a Teno pun menyambut baik dan merasa senang karena baru kali ini pihaknya merasa dilibatkan secara langsung.

"Untuk program pemerintah kami bangga karena menjadi penggerak sekaligus pelaku program TJPS," ungkap Tu'a Teno. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali