Modus Ajarkan Main Musik, Oknum Guru SMK Diduga Gesek-Gesek Alat Kejantanan ke 15 Siswi

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 10 Oktober 2024  /  6:52 pm

Sebanyak 15 siswi SMKN 56 Jakarta Utara (Jakut) menjadi korban pelecehan seksual. Foto: Repro Inews

JAKARTA, TELISIK.ID - Viral di media sosial, seorang oknum guru SMK di Jakarta Utara berinisial H diduga melakukan pelecehan terhadap 15 siswinya.

Kasus ini menghebohkan publik setelah kabar mengenai perbuatan tidak senonoh itu tersebar. H diduga menggesekkan tubuhnya ke siswi-siswi tersebut dalam beberapa kesempatan selama kegiatan belajar mengajar.

Menanggapi viralnya kasus ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir perilaku tidak pantas seperti ini.

"Pasti diberhentikan," tegas Heru ketika ditanya oleh wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, seperti dikutip dari Inews, Kamis (10/10/2024).

Heru memastikan bahwa sanksi tegas akan diterapkan kepada guru yang bersangkutan jika terbukti bersalah.

Baca Juga: Viral, Presenter TV Sebut Timnas Indonesia dengan Garuda Bule Picu Murka Netizen

Heru juga menyebutkan bahwa Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta telah diberi instruksi untuk segera menindaklanjuti kasus ini.

"Saya sudah minta kepada Kepala Dinas, kalau ada yang seperti itu ditindak tegas," lanjut Heru.

Saat ini, kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Kepala Sekolah SMKN 56, Ngadina, mengonfirmasi bahwa guru tersebut telah diberhentikan sementara dari aktivitas mengajar selama penyelidikan berlangsung.

"Sesuai dari permintaan pelapor, untuk tidak mengajar lagi di SMK 56," kata Ngadina saat ditemui awak media di SMKN 56 Pluit, Jakarta Utara.

Ngadina menjelaskan bahwa guru berinisial H tersebut hanya mengakui telah memegang tangan siswi-siswi saat mengajarkan pelajaran angklung.

"Melakukannya itu tidak khusus, tapi saat misalnya dia sedang mengajarkan memegang angklung. Nah, saat mengajar memegang angklung itu, memposisikan tangannya, tangan si anak dipegang," ujar Ngadina.

Menurut pihak sekolah, laporan pertama kali diterima pada Kamis, 3 Oktober 2024, ketika seorang guru melaporkan keluhan dari seorang siswi yang merasa dilecehkan oleh H. Setelah laporan tersebut diklarifikasi, ternyata ada sekitar 11 siswi yang mengaku mengalami tindakan serupa.

"Setelah guru melaporkan, saya klarifikasi ke siswanya dan ada sekitar 11 siswa yang melaporkan ke saya," ungkap Ngadina lebih lanjut.

Setelah mendapatkan keterangan dari para siswi, pihak sekolah segera memanggil H untuk meminta klarifikasi. Pada hari yang sama, pihak sekolah memutuskan untuk memberhentikan H dari tugas mengajarnya.

Berdasarkan perkembangan informasi yang diperoleh, pada Senin, 7 Oktober 2024, sekolah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk memperkuat bukti-bukti yang ada.

Hingga saat ini, H hanya mengakui telah memegang tangan beberapa siswi, meskipun ada tuduhan yang lebih berat beredar di media sosial.

Baca Juga: Ternyata Ini Ketua Umum Parpol Dipolisikan Usai Aniaya Wanita Muda, Laporan Langsung Dicabut

"Sejauh ini yang diakui hanya memegang tangan," kata Ngadina.

Dilansir dari tribunnews.com, berdasarkan keterangan dari para korban, H melancarkan aksinya saat mengajar. Terduga pelaku memanggil para korban satu persatu ke ruangannya.

Ia bermodus mengajari muridnya kesenian musik dan lagu. Para korban diminta untuk menghafalkan salah satu lagu.

Sementara itu, informasi yang beredar menyebutkan bahwa ada total 15 siswi yang menjadi korban dugaan pelecehan ini.

Kasus ini mendapat perhatian besar dari masyarakat, terutama setelah viral di media sosial. H diketahui merupakan guru seni yang sudah mengajar di sekolah itu selama 5 tahun terakhir. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS