Nelayan Kendari Diajar Informasi Cuaca untuk Cegah Kecelakaan saat Melaut

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Sabtu, 17 Juni 2023  /  6:49 pm

BMKG Kendari mengadakan SLCN yang didominasi oleh nelayan di Kelurahan Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Foto: Nur Khumairah/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Antisipasi perubahan iklim dengan beberapa dampak, seperti meningkatnya suhu muka laut hingga frekuensi badai tropis akan mempengaruhi kondisi cuaca di laut.

BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, memberikan sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN), agar dapat memberikan pemahaman mengenai informasi cuaca maritim kepada nelayan dan instansi terkait untuk mendukung aktivitas melaut.

Mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan produktivitas tangkapan, serta mengubah paradigma mencari ikan menjadi menangkap ikan.

Kepala Pusat Metereologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyebut, kegiatan itu selain dapat memberikan pemahaman juga memperkecil potensi terhadap kecelakaan di laut yang disebabkan oleh gangguan cuaca, dapat diketahui dan dimitigasi sejak dini pada nelayan.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Ganggu Produksi Padi Petani Amohalo Kota Kendari

Selain itu, BMKG juga berharap adanya kerjasama dari BMKG, instansi terkait, dan nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan nelayan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyebut berdasarkan letak, Kota Kendari memiliki isu-isu cuaca dan iklim yang berisiko meyebabkan bencana seperti gelombang tinggi.

Sehingga Pemkot Kendari menilai, SLCN memiliki peran penting dalam memberikan wawasan kepada peserta, khususnya nelayan mengenai informasi kemaritiman.

“Ini menjadi fokus utama dari SLCN ini. Mudah-mudahan peserta memahami, jangan hanya sekedar hapalan, tetapi kalau paham sampai di laut pun pasti masih akan ingat,” tuturnya usai membawakan sambutan.

SLCN adalah salah satu program literasi yang ditargetkan untuk sektor kelautan dan sektor terkait lainnya.

Baca Juga: Cuaca Tak Menentu, Warga Kota Kendari Perlu Waspada Daerah Rawan Banjir dan Longsor

Kegiatan sekolah lapang, dikembang luaskan menjadi lebih kolaboratif dengan menggandeng stakeholder yang relevan, terkait kelautan mulai dari hulu hingga hilir.

“Buktinya hari ini tidak hanya dihadiri oleh BMKG saja, tapi juga Basarnas hadir, dari kepolisian hadir, dari Dinas Kelautan hadir, ini merupakan bentuk kolaborasi sinergi antara stakeholder. Karena memang era saat ini terutama bapak/ibu, saat ini pemerintah tidak dapat dapat melaksanakan aktivitas secara sendirian harus berkolaborasi,” katanya.

Kegiatan itu diikuti oleh 55 peserta nelayan, 5 penyuluh yang bertempat di Kelurahan Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari yang dihadiri oleh BMKG, Basarnas, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari dan beberapa stakeholder terkait. (B)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS