Pasir Timbul di Buteng Masuk Nominasi Anugrah Pesona Indonesia

Mutarfin

Reporter Buton Tengah

Sabtu, 15 Agustus 2020  /  10:45 am

Kadis Pariwisata Buteng Wujuddin, saat berada di Pasir Timbul (kiri). Foto: Mutarfin/Telisik

BUTON TENGAH, TELISIK.ID - Pasir Timbul Bone Labunta, di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), masuk sebagai nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) kelima di tahun 2020 ini.

Kepala Dinas Pariwisata Buteng, Wujuddin, menjelaskan bahwa pada dasarnya karena anugerah ini bersekala nasional, jadi awalnya Pemerintah Provinsi Sultra yang mengusulkan melalui pertimbangan dari daerah.

 

Pasir Timbul Bone Labunta. Foto: Ist.

 

"Pada waktu itu ada 18 kategori wisata yang kami usulkan dan Pasir Timbul ini masuk kategori destinasi wisata baru dan lolos sebagai nominasi API," ungkapnya Sabtu (15/8/2020).

Ia berharap masyarakat Sulawesi Tenggara dan khususnya warga Buteng, mendukung Pasir Timbul Bone Labunta sebagai kategori wisata baru dengan melakukan vote yang sudah dimulai sejak 1 Agustus hingga Desember 2020 ini. Yaitu dengan cara mengirimkan SMS, ketik API (spasi) kode kategori dan nominasi kirim ke 99386 atau API 17G (kode untuk Pasir Timbul Bone Labunta).

Keindahan yang dimiliki oleh Pasir Timbul Bone Labunta ini tergolong unik. Pasalnya, memiliki ciri khas tersendiri yaitu keberadaan pasir di tengah laut yang terhampar luas yang dikelilingi air laut jernih, itulah yang membedakan dengan destinasi wisata lainnya.

Baca juga: Keunikan Lava Bantal, Salah Satu Geowisata di Yogyakarta

Wujuddin mengungkapkan, latar belakang sehingga tempat wisata ini bisa viral, karena adanya penutupan tempat wisata selama masa pandemi COVID-19. Sehingga orang yang tetap ingin berwisata, mengunjungi tempat itu, karena letaknya di tengah laut, sehingga jauh dari pantauan pemerintah.

"Jadi rata-rata orang berwisata kesana karena kan posisinya di tengah laut, jauh dari jangkaun dan akhirnya destinasi itu menjadi terkenal," tuturnya.

Wujuddin juga menuturkan, karena destinasi ini tergolong masih baru, pihak pemerintah Buteng belum melakukan pemeliharaan dan pembangunan fasilitas apapun.

"Semuanya masih alami," pungkasnya.

Reporter: Mutarfin

Editor: Haerani Hambali