Pelatihan Mombesara Pabbitara-Tolea, Lestarikan Budaya Adat Tolaki
Reporter
Kamis, 27 Juni 2024 / 2:19 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar pelatihan Mombesara, Pabbitara - Tolea untuk melestarikan budaya adat Tolaki di Kota Kendari, Kamis (27/6/2024).
Asisten III Administrasi Umum Setda Kota Kendari, Makmur, mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengatakan kegiatan ini sangat penting terlebih Mombesara, Pabbitara - Tolea ini merupakan salah satu tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi yang harus dilestarikan agar keberadaannya tetap eksis di Bumi Anoa.
Selain itu Makmur juga menyoroti beberapa daerah bersuku Tolaki di Sultra yang penggunaan bahasa daerahnya mulai mengalami kemunduran dalam artian jarang memakai bahasa daerah keseharian dan lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar.
"Bapak ibu salah satu contohnya saja, hampir sebagian besar anak-anak suku Tolaki di Sultra hanya mampu mengerti makna bahasa Tolaki namun kesulitan untuk mengucapkan atau menggunakan bahasa Tolaki dalam kesehariannya dan Ini terjadi karena lingkungan kita masih banyak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, " ucap Makmur dalam sambutannya
Makmur juga meminta kepada Dikbud Kota Kendari agar rutin menyelenggarakan kegiatan seperti ini supaya nilai-nilai luhur dari adat Tolaki dapat terus terjaga kelestariannya karena di balik kegiatan ini ada unsur-unsur nilai kearifan lokal yang harus dijunjung tinggi oleh semua masyarakat suku Tolaki dimanapun berada.
Baca Juga: Bahasa Tolaki jadi Kurikulum Jenjang SD dan SMP di Kota Kendari
Makmur juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama memberdayakan diri untuk membangun nilai-nilai luhur budaya suku Tolaki agar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik secara sosial, ekonomi, pemerintahan dan lain sebagainya.
"Kalau bukan kita siapa lagi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, Saemina mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan karena menyadari mulai lunturnya pengaplikasian atau pengamalan nilai-nilai adat dan sistem budaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan bahasa daerah Tolaki yang semakin jarang dituturkan oleh komunitas orang Tolaki sebagai alat komunikasi sehari-hari di dalam rumah tangga.
"Ini merupakan tugas kita bapak dan ibu sekalian untuk giat merangkul semua masyarakat terutama anak-anak kita karena anak-anak sudah terlalu mengikuti arus perkembangan teknologi dan cenderung melupakan adat sendiri," ungkapnya.
Tambah Saemina, Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini Dikbud Kota Kendari sudah mengeluarkan Perwali tentang Muatan Lokal (Mulok) untuk Bahasa Daerah Tolaki dan sudah kembali lagi diajarkan di setiap jenjang pendidikan mulai TK hingga SD.
Baca Juga: Lestarikan Bahasa Tolaki Melalui Dongeng
Kabid Kebudayaan Kota Kendari, Isdjan Roland, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk menguraikan berbagai bentuk landasan atau kebijakan pemerintah pusat dan daerah terhadap kemajuan kebudayaan.
"Yang menjadi landasan kami yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan kemudian SK Wali Kota Kendari Nomor 1695 Tahun 2024 tentang pembentukan panitia, narasumber dan moderator kegiatan Pelatihan Mombesara, Pabbitara - Tolea," tuturnya.
Kegiatan ini dilangsungkan di Hotel Kubah 9 Kota Kendari, diikuti 40 orang dari berbagai utusan kecamatan se-Kota Kendari, dengan narasumber terdiri dari budayawan dan akademisi. (A)
Penulis : Siti Nabila
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS