Lestarikan Bahasa Tolaki Melalui Dongeng

Nur Meli, telisik indonesia
Selasa, 22 Agustus 2023
0 dilihat
Lestarikan Bahasa Tolaki Melalui Dongeng
Penampilan Kirsyah, salah satu peserta lomba mendongeng bahasa Tolaki pada Pesta Literasi Sulawesi Tenggara di Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, Selasa (22/8/2023). Foto: Nur Meli/Telisik

" Guna melestarikan bahasa Tolaki dan warisan budaya lokal pada acara pesta literasi Sulawesi Tenggara (Pelita), Kantor Bahasa menggelar lomba cerita bahasa Tolaki "

KENDARI, TELISIK.ID - Guna melestarikan bahasa Tolaki dan warisan budaya lokal pada acara pesta literasi Sulawesi Tenggara (Pelita), Kantor Bahasa menggelar lomba cerita bahasa Tolaki, Selasa (22/8/2023).

Acara itu merupakan salah satu langkah untuk mendorong penggunaan dan pemahaman lebih lanjut terhadap bahasa Tolaki, yang merupakan bahasa asli yang digunakan oleh masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara.

Lomba mendongeng bahasa Tolaki itu diselenggarakan sebagai bagian dari upaya Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara untuk mempromosikan dan melestarikan bahasa daerah yang semakin terpinggirkan oleh penggunaan bahasa nasional dan bahasa asing. Bahasa daerah adalah salah satu identitas kultural yang perlu dilestarikan dan dipertahankan.

Baca Juga: Penghargaan Kendari Kota Layak Anak, Lukman Abunawas Ingatkan Peran Orang Tua dan Guru

Kegiatan itu mengundang peserta dari tingkat SD/MI dan sederajat untuk berpartisipasi dalam menulis cerita pendek dalam bahasa Tolaki. Cerita-cerita itu akan dinilai oleh para juri yang berpengalaman dalam bahasa Tolaki dan budaya lokal.

Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, Uniawati menjelaskan, perlombaan dilakukan dengan tujuan untuk mendorong penggunaan bahasa daerah.

"Kami ingin mendorong terutama kepada generasi muda untuk bisa benar-benar menuturkan bahasa daerah masing-masing," ujarnya.

Lomba dongeng bahasa Tolaki diharapkan akan menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan dan vitalitas bahasa Tolaki, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan bahasa daerah dalam era globalisasi ini.

Ketua penyelenggara, Dwi Pratiwi S Husba mengungkapkan, jumlah peserta pada lomba ini berjumlah 10 orang. Hal itu dikarenakan peserta yang mengikuti lomba bukan sembarangan karena lomba bahasa daerah.

"Rata-rata kendalanya itu di bahasa, jika misalnya lomba ini bahasa Indonesia akan banyak yang mendaftar tapi karena ini bahasa daerah jadi hanya fokus ke bahasa daerah saja, sehingga yang daftar yang bisa dan paham bahasa tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Upaya Lestarikan Bahasa Daerah di Sulawesi Tenggara

Salah satu peserta lomba mendongeng, Kirsyah mengaku, senang dan bangga dapat berpartisipasi dalam acara itu, karena dapat melestarikan bahasa Tolaki.

"Penting sekali untuk melestarikan bahasa Tolaki ini, karena bahasa Tolaki adalah bahasa asli dari Kendari, jadi tidak boleh dipunahkan bahasa ini," kata dia.

Kirsyah berpesan kepada anak-anak muda, khususnya di Kota Kendari untuk terus mempelajari dan menggunakan bahasa Tolaki setiap hari.

"Kita harus terus pelajari bahas Tolaki walaupun tidak untuk lomba. Pokoknya, apapun itu kita wajib untuk melestarikan bahasa Tolaki," tutupnya. (A)

Penulis: Nur Meli

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga