Pelayanan Program JKN Semakin Membaik, Bantu Pasien Pembengkakan Prostat

Febry Jahra Lestiani

Reporter

Senin, 04 Maret 2024  /  9:03 pm

Program JKN memberikan dukungan terbaik untuk para peserta dengan pelayanan yang semakin membaik. Foto: Repro Jamkesnews

KENDARI, TELISIK.ID – Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jumau (74), yang merupakan pensiunan ASN dari Kementerian Agama (Kemenag), berbagi pengalaman luar biasa tentang perjuangannya menghadapi pembengkakan prostatnya.

Jumau menceritakan bagaimana Program JKN memberikan dukungan terbaik untuk para peserta dengan pelayanan yang semakin membaik. Bukan berdasarkan opini belaka, hal itu berdasarkan pengalaman yang ia alami.

Awalnya, ia mengakui merasakan gejala demam tinggi dan rasa sakit hingga tak tertahankan. Setelah itu Jumau langsung diantar oleh anakanya ke salah satu rumah sakit swasta terdekat dengan tempat mereka tinggal.

“Saya langsung diantarkan anakku ke rumah sakit yang dekat dari rumah. Bagaimana tidak, seluruh badan saya panas sekali, saya tidak pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya. Apalagi di usia saya yang sudah tua ini, rasa perlu langsung ditangani saja,” ungkapnya.

Baca Juga: Deretan 19 Wajah Baru Anggota DPRD Kota Kendari Periode 2024-2029

Setibanya di rumah sakit, Jumau langsung segera ditangani oleh tim medis, tak perlu waktu yang lama Jumau langsung mendapatkan perawatan awal untuk keluhannya.

Sambil menunggu proses pemasangan infus dan beberapa proses pemeriksaan lainnya, keluarga Jumau yang mengantarnya menyelesaikan pendaftaran pada bagian administrasi.

“Anak saya langsung mengurus administrasi saat itu sambil menunggu pemeriksaan saya. Tidak banyak administrasi yang diminta hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Proses administrasinya lebih cepat dan mudah,” ungkapnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan penggunaan Ultrasonografi (USG), ternyata dirinya mengalami pembengkakan prostat. Kondisi ini yang sering terjadi pada pria lanjut usia.

"Awalnya, saya tidak menyadari ada sesuatu yang salah dengan prostatnya. Ternyata demam tinggi menjadi tanda bahwa adanya infeksi yang serius. Ya, mungkin karena pembengkakan prostat ini," ungkapnya.

Jumau sudah sering melakukan pengecekan kesehatan di fasilitas kesehatan dengan memanfaatkan Program JKN. Apalagi di usia pensiun seperti ini sangat penting, namun baru kali ini terdeteksi adanya pembengkakan pada prostat.

Kondisi ini memberikan dampak signifikan pada aktivitas harian, seperti kesulitan buang air kecil dan bahkan absennya buang air besar selama empat hari.

"Saya sangat bersyukur bisa menjalani perawatan di rumah sakit ini. Tim medis memberikan perhatian penuh terhadap kesehatan saya. Sebelumnya sekali dalam sebulan saya rajin kontrol DM di rumah sakit milik pemerintah daerah. Bayangkan saja biaya obat yang harus saya keluarkan jika tidak mempunyai kartu JKN, berapa banyak biaya yang saya akan keluarkan apa lagi kita ini sudah pensiun," ungkapnya.

Baca Juga: Firasat Ini Sempat Dirasakan Ibu Korban Sebelum Anak Balitanya Ikut Terseret Banjir

Jumau pun mengapresiasi dengan adanya Program JKN ini, terlebih dengan manfaat yang luar biasa diterima telah melampaui jumlah yang iuran yang ia keluarkan selama terdaftar sebagai peserta JKN sampai saat ini.

"Saya merasa bahwa Program JKN ini bukan hanya sebagai jaminan kesehatan, tetapi juga sebagai penolong finansial bagi saya. Manfaat yang saya dapatkan jauh melampaui pengeluaran untuk bayar iuran yang saya keluarkan selama masa aktif bekerja," ungkap Jumau.

Dalam merinci pengalaman pribadinya, Jumau menekankan bahwa kualitas pelayanan yang dia terima sekarang jauh lebih baik dari masa aktifnya sebagai ASN. Ia mencermati bahwa Program JKN telah memberikan dukungan perbaikan sistem pelayanan di fasilitas kesehatan.

"Ini seperti melihat perubahan besar dalam sistem kesehatan. Pelayanan kesehatan sekarang jauh lebih responsif dan berkualitas dibanding dulu. Harapan saya untuk Program JKN adalah agar terus berkembang dan memberikan manfaat yang sama bagi peserta lainnya di masa depan," tambahnya. (B-Adv)

Penulis: Febry Jahra Lestiani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS