Pembangunan Wantilan Desa Adat Eka Buana Kolaka Timur Dimulai

Sigit Purnomo

Reporter

Kamis, 06 April 2023  /  3:41 pm

Peletakan batu pertama pembangunan Wantilan di Desa Adat Eka Buana oleh Plt Bupati Kolaka Timur. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Pembangunan Balai Sabha atau Wantilan Desa Adat Eka Buana dihadiri langsung oleh Plt Bupati Kolaka Timur yang sekaligus meletakkan baru pertama.  

Dilansir dari id.m.wikipedia.org, Wantilan adalah sebuah paviliun Bali (bale) yang digunakan untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang. Wantilan adalah jenis bale terbesar dalam arsitektur Bali.

Sebuah Wantilan pada dasarnya merupakan sebuah balai tanpa dinding besar yang ditempatkan di bawah atap bertingkat besar. Sebagai bangunan umum, Wantilan biasanya terletak di persimpangan lapangan atau persimpangan utama desa dan berfungsi sebagai ruang terbuka untuk mengadakan kegiatan masyarakat seperti ruang pertemuan atau pertunjukan gamelan untuk publik.

Baca Juga: Kabid Hajar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kolaka Timur Hingga Berdarah Viral

Wantilan juga merupakan bangunan religius, bagian integral dari Pura Bali yang digunakan untuk mengadakan upacara sabung ayam khas Bali (tajen Bali).

Ketua Desa Adat Eka Buana, Gede Putu Widiana menerangkan, jika desa adat sangat kuat dan mendukung proses pelaksanaan keagamaan.

Ia juga mengatakan, terbentuknya desa adat ini masih zaman kerajaan, sampai saat ini masih eksis di daerah perantauan dimanapun mereka berada. 

"Jumlah kami saat ini di desa adat ini, kurang lebih dua ribu jiwa, yang tersebar di tujuh desa dan dua kecamatan yakni Loea dan Ladongi. Kami juga merasa bersyukur dan bangga, karena Pak Bupati menerima perbedaan dan kemajemukan di Kolaka Timur ini," tuturnya.

Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis mengapresiasi dan menghormati semangat dan mimpi besar pengurus adat yang menginisiasi sehingga bisa ada pembangunan rehab secara total gedung ini.

“Kalau mau membangun jangan berfikir bagaimana dana dulu. Tetapi dengan kemauan dan tekad yang kuat, dengan niat suci semua pemangku seperti yang ditunjukkan hari ini, semua bisa terlaksana. Dan pemerintah daerah akan mensupport hal ini,” ucapnya.

Azis mengatakan, dirinya hadir di Kolaka Timur untuk menjadi pemimpin semua masyarakat tanpa harus membedakan suku, agama, golongan dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Pemda Kolaka Timur Tindak Lanjuti Kasus Pemukulan Kadis oleh Kabidnya

“Cemburu dan curiga itu ibarat rayap yang akan merusak pondasi cinta. Perbedaan itu adalah hal biasa, tapi bagaimana kita bisa persepsi dalam membangun Kolaka Timur ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Koltim Made Mulyana S.Pd, mengatakan, gedung Wantilan lama yang sudah berdiri hampir 50 tahun dan baru akan direhab total ini, sangatlah berarti bagi seluruh masyarakat Adat Eka Buana.

"Gedung yang lama ini sangat memiliki sejarah untuk kita," ujarnya. (A-Adv)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS