Pemerintah Target Income Warga Indonesia Rp 10 Juta Per Bulan pada 2030 Agar jadi Negara Maju

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Rabu, 11 Oktober 2023  /  8:56 pm

Pemerintah manargetkan income per kapitanya di atas US$ 10 ribu pada 2030 jika ingin Indonesia menjadi negara maju. Foto: Detik.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Indonesia saat ini masih negara berpenghasilan menengah (middle income), bisa menjadi negara maju asalkan pendapatan per kapitanya di atas 10.000 dollar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan, pemerintah menargetkan Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju di 2045 mendatang.

Namun sebelum menjadi negara maju, Indonesia harus keluar terlebih dahulu dari negara berpenghasilan menengah income pada 2030.

Baca Juga: Polda Metro Ungkap Kabar Penggeledahan Rumah Firli, KPK Periksa Dokter dan Anak Buah SYL

Pemerintah manargetkan income per kapitanya di atas US$ 10 ribu pada 2030. Selain itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang semakin gegas di 2030, pemerintah akan memfokuskan pertumbuhan di sektor industri manufaktur. Targetnya, sumbangsih sektor industri manufaktur harus berkontribusi sebesar 25 persen.

"Manufaktur industri menjadi perhatian pemerintah, sekarang kontribusinya 18%, kita targetkan 25% di tahun 2030. Dengan industri 4.0, dengan transformasi IOT, kita harus mencari pekerjaan yang kalau income per kapita US$ 10 ribu atau Rp 150 juta per bulan, maka minimum income kita Rp 10 juta per bulan," ucapnya dikutip dari Detikcom.

Untuk bisa meningkatkan pendapatan perkapita RI bisa dilakukan dengan menggenjot kontribusi sektor industri manufaktur dari 19 persen menjadi 25 persen di 2030. Sebab sektor industri ini nantinya akan berkontribusi sekitar 80 persen kepada pertumbuhan ekonomi RI.

Baca Juga: KPU Beralasan Tanpa Revisi PKPU Nomor 10 Tahun 2023 Otomatis Sudah Berubah

"Kemudian juga dengan transformasi IoT (Internet of Things)," tambahnya

Mengutip Kompas.com, IoT adalah memperluas konektivitas internet pada benda-benda di sekitar dengan aktivitas atau pekerjaan secara otomatis melalui pertukaran data yang sangat cepat.

Selain itu, industri yang ada di Indonesia harus bisa memproduksi produk-produk yang bernilai tambah yang lebih tinggi sehingga bisa mendapatkan keuntungan lebih besar yang kemudian keuntungan tersebut bisa digunakan untuk membayar upah pekerja lebih tinggi. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS