Pemkab Kolaka Timur Raih Peringkat III Pencegahan Stunting
Reporter
Rabu, 22 Maret 2023 / 4:37 pm
KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Kabupaten Kolaka Timur raih peringkat III se-Sulawesi Tenggara dalam pelaksanaan aksi konvergensi upaya pencegahan penurunan stunting terintegrasi tahun 2022.
Keberhasilan itu mendapat apresiasi dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, atas raihan Pemda Kolaka Timur dalam mengimplementasikan program pencegahan stunting.
Penghargaan itu diterima oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kolaka Timur, Muh Iqbal Tongasa yang didampingi oleh Kepala Bappeda Litbang Mustakim Darwis.
Baca Juga: Pemkab Kolaka Timur Apresiasi Pawai Ogoh-Ogoh Umat Hindu
Pada kesempatan itu, Mustakim Darwis menyampaikan, hal itu merupakan yang pertama kali diterima Kolaka Timur sehingga bisa dianggap sebagai ajang pembuktian kerja keras bagi pimpinan daerah dan unsur-unsur perencanaan.
Ia menuturkan dalam proses perencanaannya yang melibatkan semua unsur, di antaranya, tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan dan akademisi.
"Ditambah kualitas dokumen perencanaan yang tepat waktu dan sesuai target," ucapnya.
Mustakim mengatakan, tak kalah penting juga sehingga bisa meraih prestasi adalah capaian indikator pembangunan dan inovasi dalam perencanaan pembangunan.
Sementara itu Sekda Kolaka Timur, Muh Iqbal Tongasa mengatakan, pemda telah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting.
Ia juga mengatakan program-program pencegahan stunting dilakukan melalui puskesmas setempat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Permasalahan pencegahan stunting masih menjadi salah satu program utama untuk Kolaka Timur," ujarnya.
Plt Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis mengatakan masalah stunting harus menjadi gerakan bersama, semua OPD agar menempatkan masalah stunting sebagai prioritas penanganan dalam program kerjanya.
"Stunting dapat berdampak langsung atau mempengaruhi kecerdasan intelektual dalam tumbuh kembang anak," tambahnya.
Ia juga menuturkan semua program harus terkoneksi dengan langkah pencegahan stunting baik sektor pertanian, kesehatan, BKKBN, hingga lintas instansi lainnya.
"Stunting itu kan bisa terjadi karena perilaku, lingkungan bisa terjadi karena memang ada penyakit bisa jadi memang karena kekurangan gizi," ujar Abdul Azis. (A-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS