Pengakuan Algojo Eksekusi Mati dengan Sekali Tebas di Arab Saudi, Sehari 10 Kepala Manusia
Reporter
Rabu, 02 Februari 2022 / 11:19 am
RIYADH, TELISIK.ID - Pengakuan algojo di Arab Saudi menyebut mampu memenggal kepala hingga 10 orang setiap hari.
Algojo di Arab Saudi itu pun mengaku bangga melakukannya selama bertahun-tahun, karena percaya itu adalah pekerjaan Tuhan.
Algojo memang sejak lama telah menjadi sebuah profesi di Arab Saudi, karena negara kerajaan itu masih menerapkan hukuman mati hingga kini.
Bahkan, seorang algojo di negeri Timur Tengah itu bisa mendapatkan gaji yang layak, beserta tunjangan dengan jam kerja yang fleksibel.
Seorang algojo di Arab Saudi bernama Muhammad Saad al-Beshi membagikan kisahnya, seperti dilaporkan The Guardian pada tahun 2003.
Al-Beshi sendiri bukanlah algojo sembarangan. Tak hanya satu dua orang yang kepalanya dipenggal dalam sehari, sejak tahun 1998 silam.
"Tak masalah bagi saya; dua, empat, atau 10 orang. Selama saya melakukan kehendak Tuhan, tak masalah berapa banyak orang yang saya eksekusi," katanya, dilansir Kabarmegapolitan.com, Rabu (2/2/2022).
Menjadi algojo seperti di Arab Saudi sebenarnya tidak mudah. Al-Beshi mengakui ada banyak sisi buruk dari profesi itu.
Tapi, kini dia tak pernah takut lagi menjalankan tugasnya. Hanya satu kepercayaan yang diingatnya, bahwa itu adalah pekerjaan Tuhan.
"Saya sangat bangga melakukan pekerjaan Tuhan," ucap Al-Beshi dengan tegas, dikutip dari Zonabanten.com.
Karena itu pula, Al-Beshi tidak pernah mau mengungkap besar bayaran yang diterimanya setiap memenggal kepala orang.
Menurutnya, itu perjanjian rahasia dengan pemerintah. Selain itu, dia menegaskan bayaran itu tidak penting, karena melakukan pekerjaan mulia.
Baca Juga: Harga Air Mineral Negara Ini Lebih Mahal Dibanding Minyak, Alasannya Mengejutkan
Al-Beshi memulai karier di sebuah penjara di Taif, salah satu kota di Makkah. Saat itu, tugasnya masih hanya memborgol dan menutup mata para tahanan sebelum dieksekusi.
Namun, seiring waktu, kariernya terus naik hingga dipercaya menjadi algojo. Ketika ada posisi kosong, Al-Beshi mengajukan lamaran dan berhasil diterima.
Pekerjaan pertamanya sebagai algojo terjadi pada tahun 1998 di Jeddah. Al-Beshi masih ingat bagaimana dia menjalankan tugas memenggal kepala orang untuk pertama kalinya.
"Penjahat itu diikat dan ditutup matanya. Dengan satu tebasan pedang, saya memenggal kepalanya. Kepalanya berguling beberapa meter," kenangnya.
Baca Juga: Deretan Artis Wanita Cantik Thailand yang Dulunya Laki-Laki Perkasa
Dia mengaku memang sempat gugup. Apalagi, ada banyak orang yang menonton. Tapi, kini demam panggung sepertinya itu hanyalah masa lalu baginya. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali