Permintaan Agar Kapolda Mundur dari Jabatan Dominasi Cuitan di Twitter

Muhammad Israjab

Reporter

Selasa, 17 Maret 2020  /  9:32 am

Hastag copot Kapolda Sultra jadi tranding topik satu di twitter. Foto: Muhammad Israjab/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Hingga pagi pukul 07.46 pagi ini, Selasa (17/3/2020), #CopotKapoldaSultra Jadi tranding satu di twitter. Mencapai 9.539 tweet, berbagai reaksi bermunculan dari para netizen.

Reaksi ini buntut dari pernyataan Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam yang mengatakan bahwa 49 WNA asal Cina yang tiba di Bandara Halu Oleo 13 Maret lalu, bukan datang dari Cina. TKA itu datang dari Jakarta usai mengurus perpanjangan visa dan izin kerja.

"Kami sudah melalukan pengecekan bahwa benar mereka adalah TKA bekerja di salah satu perusahaan smelter di Sulawesi Tenggara," kata Merdisyam.

Berbeda dengan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham RI Sulawesi Tenggara, Sofyan, bahwa mereka ternyata adalah orang Tiongkok yang baru masuk ke Indonesia.

Bukan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang telah lama bekerja yang melakukan perpanjangan visa dan izin bekerja di Jakarta seperti keterangan Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam.

“Orang baru dari Cina, provinsi Henan, bukan habis dari Jakarta memperpanjang visa atau izin kerja,” kata Sofyan, Senin (16/3/2020).

Beragam reaksi muncul dari para netizen, seperti Muhammad Said Didu, "Bagaimana dengan berita ini? Siapa penyebar hoax ?", ucapnya di laman twitternya.

Lain lagi ucapan dari @bayu_bcb ia menulis "Kami masyarakat SULTRA merasa telah dibohongi oleh Bapak Kapolda SULTRA atas pernyataan terkait TKA China yang baru datang," tulisnya.

Tidak jauh berbeda dengan yang lain, @muslr1803 menulis "Seharusnya UU ITE berlaku untuk semua kalangan, ditunggu video permintaan maaf dari Kapolda Sulawesi Tenggara, atau tidak", tegasnya.

Ini menjadi tanda tanya publik, manakah sebenarnya pernyataan yang benar. Apakah dari Kapolda Sultra atau dari Kemenkumham Sultra.

 

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Rani