Pria Ini Santai Jualan saat Anak Istri Tewas Berpelukan Gegara Banjir, Begini Pengakuannya
Reporter
Minggu, 09 Maret 2025 / 12:35 pm
Pengakuan Aang, suami yang tetap santai berjualan saat keluarganya tewas. Foto: Repro Tribunnews
SUKABUMI, TELISIK.ID - Inilah pengakuan Aang, suami yang tetap santai berjualan saat anak dan istrinya tewas berpelukan akibat banjir di Palabuhanratu, Sukabumi.
Peristiwa tragis ini mengundang perhatian publik setelah videonya beredar luas di media sosial.
Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan dengan sikap Aang yang terlihat tidak menunjukkan kesedihan. Padahal, sang istri, Santi alias Zahra (40), dan anaknya, Nurul (3), ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan di bawah reruntuhan rumah mereka.
Aang bahkan sempat menyangkal kabar meninggalnya istri dan anaknya. Dalam sebuah video, ia bersikeras bahwa keluarganya telah mengungsi ke wilayah Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas.
Pernyataan ini justru memicu kemarahan warga yang mengetahui fakta sebenarnya. Sikap Aang yang tetap berjualan seolah tidak terjadi apa-apa membuat banyak pihak geram.
Bahkan, dalam video yang beredar, seorang pria meluapkan amarahnya dengan kata-kata kasar kepada Aang.
"Kalau saya saudara dari istri kamu, sudah saya belah kepala kamu," ucap pria tersebut dengan nada penuh emosi di hadapan Aang, seperti dikutip dari Tribunnews, Minggu (9/3/2025).
Baca Juga: Viral Ribuan Pendamping Desa Diputus Kontrak Kerja Kemendes PDT Gegara Nyaleg, Begini Penjelasannya
Aang tetap pada pendiriannya bahwa istri dan anaknya telah selamat dari banjir. Ia menyatakan bahwa kabar yang beredar mengenai kematian keluarganya tidak benar.
"Saya Haji Aang, suami Neng Santi yang di Kampung Gumelar, yang dinyatakan kata orang-orang istri dan anak saya terbawa arus. Padahal, istri dan anak saya ada di wilayah Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas. Alhamdulillah selamat. Apa yang diinfokan itu tidak sesuai," kata Aang dalam video yang viral di media sosial.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Tim SAR yang melakukan pencarian akhirnya menemukan Santi dan Nurul dalam kondisi tak bernyawa pada Jumat (7/3/2025).
Menurut Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, Santi ditemukan dalam keadaan mengenaskan di bawah material rumah yang roboh akibat banjir. Posisi tubuhnya menunjukkan bahwa ia berusaha melindungi sang anak saat bencana terjadi.
"Keduanya saling berpelukan. Kondisi sudah meninggal dunia," kata Ahmad Rizkiansyah menjelaskan temuan Tim SAR di lokasi kejadian.
Santi dan Nurul diduga terjebak di dalam rumah saat banjir Palabuhanratu melanda pada Kamis (6/3/2025). Derasnya arus air yang tiba-tiba naik membuat mereka tidak sempat menyelamatkan diri.
"Saat airnya memang sudah tinggi dengan arus yang sangat deras, ibu dan anak masih di dalam rumah. Ketika air mulai menghantam rumah, ibu dan anak ini terjatuh," lanjut Ahmad Rizkiansyah menjelaskan kronologi kejadian tragis tersebut.
Bencana banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi disebabkan oleh hujan deras yang turun secara terus-menerus sejak Rabu malam. Akibatnya, air bah masuk ke pemukiman warga dengan cepat, merusak banyak rumah dan fasilitas umum.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, dampak banjir ini cukup parah. Hingga Jumat (7/3/2025) siang, terdapat sejumlah kerusakan pada rumah warga serta fasilitas umum yang terdampak banjir.
Baca Juga: Viral Oknum Polisi Tendang Kepala Wanita Gegara Motornya Dibakar, Begini Penjelasannya
Rumah rusak ringan: 5 unit
Rumah rusak sedang: 6 unit
Rumah rusak berat: 6 unit
Rumah yang masih terendam: 145 unit
Fasilitas umum terdampak: 20 lokasi
Jumlah pengungsi: 146 kepala keluarga (sekitar 304 jiwa)
Korban terancam: 10 jiwa
Selain korban jiwa akibat banjir, bencana longsor juga menambah daftar kehilangan. Beberapa warga dilaporkan masih dalam pencarian, sementara tim penyelamat terus berusaha mengevakuasi korban yang terjebak.
"Kami masih mencari lima orang lagi yang menjadi korban longsor di daerah Lengkong, serta satu orang di Simpenan," tambah Ahmad Rizkiansyah.
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini telah mencapai tiga orang. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS