Profil Hugua, Inspirasi Kepemimpinan dari Wakatobi

Minggu, 15 Desember 2024  /  4:03 pm

Profil Hugua, Putra Sulawesi Tenggara yang menginspirasi melalui kepemimpinan dan prestasi. Foto: Ist

KENDARI, TELISIK.ID – Hugua, putra asli Sulawesi Tenggara yang lahir di Wakatobi pada 31 Desember 1961, dikenal luas sebagai tokoh berdedikasi di dunia pemerintahan, politik, dan pengembangan masyarakat.

Perjalanan hidupnya yang penuh prestasi mencerminkan komitmennya dalam memajukan daerah asalnya dan menjadikannya salah satu figur berpengaruh di Indonesia.

Perjalanan akademik Hugua dimulai dari pendidikan dasar hingga menengah di Wakatobi dan Baubau. Setelah lulus dari SMAN 1 Baubau pada 1981, ia melanjutkan studi di Universitas Halu Oleo (UHO) dengan jurusan Agronomi.

Tidak puas hanya sampai di situ, Hugua melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Selain itu, Hugua juga memperluas wawasannya melalui pendidikan di berbagai institusi internasional, seperti DSE Germany (Manajemen Organisasi Nirlaba), UNE Australia (Ekonomi dan Lingkungan), serta TIC Tokyo (Pemberdayaan Masyarakat).

Ia bahkan terlibat dalam studi komparasi sistem Grameen Bank di Bangladesh, India, Thailand, dan Malaysia, serta mengikuti Executive Education di Sloan School of Management, MIT, Boston, USA.

Baca Juga: NasDem Dukung Penuh Putusan KPU atas Kemenangan ASR-Hugua di Pilgub Sultra 2024

Karier profesional Hugua dimulai sebagai konsultan pada berbagai proyek besar, termasuk di bidang air bersih dan sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada 1997–1998.

Pada 1999–2000, ia bekerja sama dengan AusAid dalam proyek "Healthy Mother Healthy Babies" di Sulawesi Utara. Selain itu, Hugua juga berperan dalam dunia bisnis sebagai Komisaris Utama PT Patapulo Group (2000–2005) yang bergerak di sektor jasa travel dan umroh, serta menjabat sebagai Direktur Eksekutif LSM Sintesa yang fokus pada pemberdayaan masyarakat.

Pada 2003–2005, Hugua menjadi konsultan dalam proyek Sustainable Capacity Building for Decentralization (SCBD) yang didanai oleh World Bank, memperkuat wawasan dan dedikasinya terhadap pembangunan daerah.

Karier politik Hugua dimulai di kampung halamannya. Pada 2006, ia dipercaya menjadi Bupati Wakatobi, sebuah wilayah yang kemudian ia ubah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia.

Selama dua periode (2006–2016), Hugua berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wakatobi melalui program-program inovatif di bidang pariwisata, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur.

Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati, Hugua melanjutkan pengabdiannya melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, mewakili Sulawesi Tenggara di Komisi II pada periode 2019–2024.

Pada 2024, Hugua kembali menunjukkan kiprah politiknya dengan terpilih sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara mendampingi Andi Sumangerukka.

Pasangan ini berhasil meraih dukungan luas dari masyarakat dengan visi pembangunan berkelanjutan, penguatan ekonomi kerakyatan, serta pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab demi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: ASR-Hugua Menang Telak di Pilgub Sultra

Hugua juga aktif dalam berbagai organisasi, seperti HMI, KAHMI, ICMI, dan PDI-P. Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P Sulawesi Tenggara, serta memimpin berbagai organisasi masyarakat dan profesional lainnya.

Di balik kesibukannya, Hugua adalah sosok keluarga yang harmonis. Ia menikah dengan Ratna Sari dan dikaruniai tiga anak: Ayu Berlinan Hugua, Deden Sidney, dan Aira Dublin Hugua.

Kisah hidup Hugua adalah bukti bahwa dengan pendidikan, kerja keras, dan komitmen, seseorang dapat mencapai kesuksesan, bahkan berasal dari daerah terpencil sekalipun.

Sebagai putra Sulawesi Tenggara, ia telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diwujudkan dengan tekad dan dedikasi yang kuat.

Kini, sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Wakatobi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa. (C)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Fitrah Nugraha

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS