Program Satgas COVID-19 Sultra Jadi Pilot Project Nasional
Reporter
Minggu, 26 September 2021 / 5:25 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Satgas COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah gencar melakukan sosialisasi dan edukasi tentang penanganan COVID-19 kepada masyarakat di kabupaten/kota se-Sultra.
Sosialisasi dan edukasi tersebut merupakan program Satgas Sultra yang dipimpin Wakil Gubernur Sultra, H Lukman Abunawas, dengan melibatkan beberapa komponen diantaranya birokrasi, tenaga kesehatan, TNI/Polri, tokoh agama beserta tokoh pemuda.
Kepala BPBD Sultra, Muhamad Yusuf selaku Satgas Koordinator Bidang Logistik dan Data menyampaikan, kegiatan sosialisasi dan edukasi penanganan COVID-19 sudah berjalan sejak April 2021.
Sementara saat ini Satgas sudah menyasar 14 kabupaten/kota se-Sultra.
"Tinggal Wakatobi, Buton Utara, dan Kendari. Tapikan untuk Kendari setiap hari kita lakukan," kata Muhammad Yusuf, Minggu (26/9/2021).
Ia menerangkan, program tersebut akan terus dijalankan hingga pandemi COVID-19 di Sultra khususnya dan umumnya di Indonesia benar-benar berakhir.
Baca juga: Lagi, Mahasiswa Unjuk Rasa Mengenang 2 Tahun Kematian Randi dan Yusuf
Baca juga: Nantikan, Informa Kendari Bakal Adakan Promo di Awal Oktober
Melalui program ini juga telah memberikan dampak positif terhadap kasus positif COVID-19 di Sultra yang kian melandai. Bahkan, saat ini tidak adalagi wilayah yang masuk zona merah.
Menurutnya, menurunnya kasus positif disebabkan masyarakat yang mulai memahami COVID-19 dan bagaimana cara penanganannya. Hal tersebut tidak terlepas dari apa yang disosialisasikan dan diedukasikan Satgas COVID-19 Sultra.
Tidak hanya itu, Program Satgas Sultra tersebut juga mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Sebab menjadi satu-satunya yang dilaksanakan di Indonesia. Makanya dalam pelaksanaannya juga pemerintah pusat turut terlibat.
"Program yang kita lakukan ini satu-satunya di Indonesia, termasuk juga program yang saya ciptakan namanya rumah ibadah tangguh bencana. Ini jadi pilot project nasional belum pernah ada di Indonesia," ungkapnya.
"Mereka (daerah lain) mungkin melakukan kunjungan lapangan tapi bentuknya bukan sosialisasi edukasi. Saya (Satgas Sultra) dalam melakukan sosialisasi edukasi itu melibatkan berbagai komponen masyarakat," tambahnya.
Keterlibatan komponen masyarakat diharapkan dapat mengedukasi masyarakat sesuai dengan kelompok masyarakat yang ada.
"Misalnya di tempat-tempat beribadah kita minta tokoh agama yang edukasi biar lebih mengena dalam memberikan edukasi nantinya," tutupnya. (C)
Reporter: Musdar
Editor: Fitrah Nugraha