Putin Seret Standar Ganda AS dalam Polemik India Beli Minyak Rusia untuk Dana Perang Ukraina

Ahmad Jaelani

Reporter

Jumat, 05 Desember 2025  /  9:05 pm

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers gabungan setelah mengakhiri pembicaraan mereka di Anchorage, Alaska, AS, pada 15 Agustus 2025. Foto: Xinhua/Wu Xiaoling.

NEW DELHI, TELISIK.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan Amerika Serikat terkait pembelian minyak Rusia oleh India yang dinilai membantu pendanaan Moskow dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Pernyataan itu disampaikan Putin dalam wawancara dengan jaringan media swasta India Today yang dirilis pada Kamis (4/12/2025), beberapa saat sebelum dirinya tiba di New Delhi untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari.

Dalam wawancara tersebut, Putin menegaskan bahwa Amerika Serikat sendiri masih membeli bahan bakar nuklir dari Rusia untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga nuklirnya.

Menurut Putin, praktik tersebut menunjukkan adanya standar ganda dalam menilai transaksi energi Rusia dengan negara lain. Ia mengatakan, AS tidak dapat melarang negara lain mengambil langkah yang sama dalam memenuhi kebutuhan energinya.

Baca Juga: Pemuda Palestina Ubah Kendaraan Lapis Baja Bekas Serangan Israel jadi Sumber Listrik

“AS sendiri masih membeli bahan bakar nuklir dari kami untuk pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Itu juga bahan bakar," kata Putin, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (5/12/2025).

Ia menambahkan bahwa persoalan pembelian energi semestinya dilihat dari sisi kepentingan nasional masing-masing negara dan tidak semata-mata dijadikan alat tekanan politik dalam hubungan internasional.

Menanggapi tudingan bahwa pembelian minyak Rusia oleh India dinilai mendukung pembiayaan Moskow, Putin mempertanyakan dasar logika tersebut.

“Jika AS memiliki hak untuk membeli bahan bakar kami, mengapa India tidak boleh memiliki hak yang sama? Pertanyaan ini layak untuk dibahas secara mendalam, dan kami siap untuk mendiskusikannya, termasuk dengan Presiden Trump,” ujar Putin dalam wawancara itu.

Data perdagangan menunjukkan bahwa impor minyak India dari Rusia pada bulan ini mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Penurunan tersebut terjadi di tengah tarif hukuman yang diberlakukan pemerintah AS terhadap India dengan alasan pembelian minyak murah Rusia dinilai berkontribusi terhadap pembiayaan konflik. Kebijakan itu turut mempengaruhi arus perdagangan energi antara New Delhi dan Moskow.

Putin mengakui bahwa penurunan impor minyak berimbas pada penghimpunan nilai perdagangan kedua negara. Namun, ia menilai kondisi tersebut masih bersifat penyesuaian sementara dalam dinamika perdagangan bilateral.

“Ada penurunan tertentu dalam omzet perdagangan secara keseluruhan selama sembilan bulan pertama tahun ini. Ini hanyalah penyesuaian kecil. Secara keseluruhan, omzet perdagangan kami berada pada level yang hampir sama seperti sebelumnya,” kata Putin.

Baca Juga: Alam Afrika di Titik Rentan, 24 Persen Padang Savana Sub-Sahara Lenyap

Presiden Rusia itu tiba di New Delhi pada Kamis malam waktu setempat untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi India–Rusia ke-23.

Kedatangannya disambut langsung oleh Perdana Menteri Narendra Modi di bandara. Setelah prosesi penyambutan, keduanya menaiki kendaraan yang sama menuju kediaman resmi Modi.

KTT India–Rusia ke-23 dijadwalkan membahas sejumlah isu kerja sama strategis, termasuk bidang energi, perdagangan, pertahanan, serta dinamika geopolitik kawasan.

Pertemuan tersebut juga diharapkan menjadi forum dialog untuk membahas dampak kebijakan global terhadap hubungan bilateral kedua negara. (Xinhua)

Penulis: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS