Serang Ukraina, Biaya Operasi Militer Rusia Diperkirakan Capai Rp 288 Triliun per Hari

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 09 Maret 2022
0 dilihat
Serang Ukraina, Biaya Operasi Militer Rusia Diperkirakan Capai Rp 288 Triliun per Hari
Sejumlah tentara berjaga di Ukraina. Foto: Repro google.com

" Perang masih terjadi meski biaya yang dibutuhkan Rusia untuk operasi militer ini cukup besar. Namun Rusia belum menyatakan mundur dari operasi militer mereka terhadap Ukraina "

KIEV, TELISIK.ID - Serangan Rusia ke Ukraina menjadi perhatian negara-negara lainnya di berbagai penjuru dunia. Apalagi dampak dari perang tersebut dirasakan di berbagai sektor, termasuk sektor perekonomian.

Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, kendati sektor perekonomian merasakan dampak invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, perang tesebut masih juga berlangsung.

Perang masih terjadi meski biaya yang dibutuhkan Rusia untuk operasi militer ini cukup besar. Namun Rusia belum menyatakan mundur dari operasi militer mereka terhadap Ukraina.

Mengutip laporan lembaga riset Centre for Economic Recovery dan Civitta serta EasyBusiness, Pemerintah Rusia diperkirakan menghabiskan 20 miliar dolar AS atau setara Rp 288 triliun tiap hari dalam operasi militer ini.

Tidak hanya itu, lembaga itu juga memperkirakan, jika ada alat tempur Rusia yang hancur maka biaya yang dibutuhkan bisa lebih besar.

Sementara itu, untuk nilai kerugian dari korban jiwa, lembaga itu memetakannya dengan membuat proyeksi hilangnya PDB dari korban ini.

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Bakal Kalah Perang 48 Jam Lagi, Ini Alasannya

Skala mobilisasi, termasuk logistik, personel, amunisi, bahan bakar, peluncuran roket, dan sebagainya akan menghabiskan lebih banyak uang setiap hari.

"Akibatnya, menurut para peneliti, biaya perang harian untuk Rusia kemungkinan akan melebihi US$ 20 miliar seiring dengan skala invasi," tulis laporan terkait dikutip Consultancy.eu dikutip Rabu (9/3/2022).

Dalam data yang dibagikan, kurang dari satu minggu, militer Rusia kehilangan 29 jet tempur, 29 helikopter, dan 75 unit senjata artileri.

Selain itu, lembaga yang sama juga mengklaim, Rusia kehilangan 191 tank dan 816 mobil armor lapis baja dan 518 tentara tewas dalam operasi militer tersebut.

"Kerugian langsung dari perang saja, termasuk peralatan militer yang dilikuidasi dan korban di antara personel dalam 5 hari pertama, telah merugikan Rusia sekitar US$ 7 miliar. Dari jumlah ini, hilangnya nyawa manusia saja diperkirakan menyumbang US$ 2,7 miliar dalam PDB yang hilang selama beberapa tahun mendatang," sebut data tersebut.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Presiden Rusia Serang Ukraina

Data yang juga menyebutkan mengenai kerugian Rusia lainnya pasca sanksi yang dijatuhkan beberapa negara hingga diprediksi memicu inflasi yang cukup tajam.

"Perusahaan Rusia dengan cepat kehilangan kapitalisasi pasar, dan dengan pembatasan baru pada perdagangan obligasi pemerintah dan pembekuan aset bank sentral, menjadi sangat sulit bagi otoritas Rusia untuk menjaga stabilitas makro dan membayarkan utang negara," demikian sebut data tersebut. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga