Ratusan Warga Kendari Ikuti Pawai Semarak Muharram 1446 Hijriah

Fitrah Nugraha

Reporter

Minggu, 07 Juli 2024  /  1:26 pm

Pawai Semarak Muharram 1446 Hijriah di Kendari yang diikuti ratusan masyarakat. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Ratusan masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya mengikuti Pawai Semarak Muharram 1446 Hijriah, Minggu (7/7/2024).

Pada kesempatan tersebut, massa melakukan pawai dengan longmarch dari depan Masjid Raya Al-Kautsar hingga perempatan Eks MTQ Kota Kendari.

Pawai yang digelar Forum Tokoh Peduli Umat (FTPU) Sulawesi Tenggara ini diikuti berbagai kalangan, mulai dari ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh intelektual hingga aktivitas dan masyarakat lainnya.

Massa berjalan secara tertib seraya membawa bendera hitam dan putih bertuliskan kalimat tauhid. Sesampai di Eks MTQ Kendari, massa yang sudah berkumpul mendengarkan beberapa tausyiah dari para dai dan mubaligh.

Ketua FTPU Sulawesi Tenggara, Muhammad Yasin mengatakan, momentum tahun baru Islam ini menjadi pengingat perjuangan Rasulullah SAW yang luar biasa untuk melakukan hijrah atau perpindahan dari Mekkah ke Madinah.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah, Kanwil Kemenag Sultra Gelar Kirab

Selain itu kata dia, pada bulan Muharram ini ada momen yang penting dari sisi pribadi, masyarakat dan negara bahwa menjadi bahan muhasabah dari tahun ke tahun, apakah menjadi lebih baik atau semakin terpuruk.

Untuk menjadi lebih baik tambah dia, masyarakat, khususnya kaum muslimin harus menerapkan syariat Islam dalam kehidupannya.

"Bukti kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya adalah harus menerapkan Islam secara totalitas. Karena hijrah adalah meninggalkan keburukan ke kebaikan Islam," katanya.

Sementara itu, salah satu Mubaligh Sulawesi Tenggara yang sempat ikut pawai, Amrin Amrullah mengungkapkan, makna hakiki hijrah adalah meninggalkan segala kekufuran menuju keimanan.

"Maka kita harus meninggalkan segala sistem jahiliyah ke sistem Islam," ujarnya.

Maka sungguh tambah dia, sangat disayangkan kalau merayakan tahun baru hijrah tapi masih mengambil sistem hidup lain dan berhukum sekuler, bukan sistem Islam.

Baca Juga: Peringatan 1 Muharram 1445 H di Kota Kendari Dianggap Sepi

"Jadi haruslah kaum muslimin kembali sadar bahwa Islam ini adalah agama yang telah sempurna, yakni mengatur seluruh sendi kehidupan manusia," pungkasnya.

Abu Fatih, salah satu peserta Pawai Semarak Muharram, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Bukan hanya karena ramai diikuti masyarakat, tapi banyak pelajaran yang diambil dari tausyiah yang disampaikan para mubaligh.

"Jadi kita kembali diingatkan tentang makna hakiki dari pergantian tahun baru Islam ini, yang juga menjadi momentum hijrahnya Rasulullah SAW," ujarnya. (A)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS