SDN 67 Kendari Langganan Banjir Butuh Air Bersih, Perbaikan Pagar dan Kursi
Reporter
Minggu, 02 Februari 2025 / 10:53 pm
KENDARI, TELISIK.ID – SDN 67 Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menghadapi sejumlah kendala terkait fasilitas yang memengaruhi kenyamanan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Meskipun sekolah ini sudah memiliki enam ruang kelas yang memadai, masih banyak fasilitas penting yang sangat dibutuhkan, antara lain air bersih, WC yang layak, dan pagar sekolah yang lebih aman.
Pantauan telisik.id, gedung SDN 67 Kendari terbagi menjadi dua bangunan yang terpisah di seberang jalan lorong. Gedung utama biasanya digunakan oleh siswa kelas 1, 2, dan 3, serta ruang guru dan kantor. Sementara gedung kedua digunakan untuk kegiatan belajar siswa kelas 4, 5, dan 6.
Kondisi pagar sekolah juga menjadi perhatian utama. Pagar sekolah hanya terpasang setengah sehingga orang bebas keluar masuk ke lingkungan sekolah. Meski sudah ada rencana untuk membangun pagar, pihak sekolah masih memerlukan waktu dan anggaran yang cukup besar.
Selain itu, kursi yang digunakan di sekolah ini juga tidak seperti sekolah pada umumnya, karena masih menggunakan kursi panjang yang biasanya diduduki oleh 2 hingga 4 orang siswa.
Baca Juga: Kebi Tempat Favorit Menikmati Aneka Makanan dan Panorama Laut Kota Kendari
Kepala SDN 67 Kendari, Nurhida, menjelaskan bahwa meskipun fasilitas ruang kelas cukup, masalah utama yang dihadapi adalah kekurangan pasokan air bersih. Sekolah ini tidak memiliki sistem air bersih yang memadai.
“Kami sangat membutuhkan tower air untuk mencukupi kebutuhan air bersih di sekolah, termasuk tambahan tower untuk air di WC,” kata Nurhida, Minggu (2/2/2025).
Masalah lain yang lebih memprihatinkan adalah kondisi WC sekolah, khususnya di gedung utama. Meskipun ada WC di gedung baru, WC di gedung utama sering tersumbat, terutama saat musim hujan.
“WC di gedung lama sering tersumbat karena banjir. Ketika banjir terjadi, lumpur menghalangi sistem pembuangan, sehingga WC tidak bisa digunakan,” ungkap Nurhida.
Nurhida juga mengungkapkan bahwa banjir sering menjadi gangguan dalam proses belajar mengajar di sekolah ini. Setiap kali hujan deras, sekolah sering kebanjiran, terutama di ruang kelas. Akibatnya, anak-anak terpaksa dipulangkan dan kegiatan belajar harus dihentikan.
“Setiap kali hujan deras, sekolah sering kebanjiran, terutama di ruang kelas. Ini menyebabkan kami harus memulangkan siswa dan menghentikan kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Untuk mengatasi masalah banjir, beberapa perbaikan drainase sudah dilakukan dengan bantuan warga setempat. Namun, pihak SDN 67 mengaku masih banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan untuk menghindari banjir di masa mendatang.
Baca Juga: Ribuan Warga Kendari Kibarkan Bendera Tauhid Bela Palestina
Nurhida berharap pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap kebutuhan fasilitas yang sangat diperlukan di SDN 67, termasuk pembangunan pagar, peningkatan sistem drainase, penyediaan air bersih, dan perbaikan WC.
“Kami berharap, melalui Musrenbang dan dukungan dari pemerintah, fasilitas-fasilitas tersebut dapat segera terwujud, sehingga anak-anak dapat belajar dengan nyaman dan aman,” harapnya.
SDN 67, yang memiliki sekitar 81 siswa, berharap dengan peningkatan fasilitas yang memadai, sekolah ini dapat menarik lebih banyak murid.
Meskipun fasilitas terbatas, semangat para guru dan siswa di sekolah ini tetap tinggi, dengan beberapa prestasi lomba yang telah diraih oleh siswa-siswa di sana.
Namun, keberlanjutan proses pendidikan yang berkualitas sangat bergantung pada penyediaan fasilitas yang memadai. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS