Sorawolio Jadi Wilayah dengan Prevalensi Stunting Tertinggi di Baubau

Elfinasari

Reporter

Sabtu, 12 Oktober 2024  /  6:40 pm

Pembagian ikan gratis oleh Pj Walikota Baubau, Muh. Rasman Manafi kepada masyarakat Kecamatan Sorawolio. Foto: Elfinasari/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID – Kecamatan Sorawolio tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Kota Baubau, mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi masalah tersebut, salah satunya melalui pembagian ikan gratis kepada warga.

Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau, Muh Rasman Manafi, menyatakan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas utama pemerintah, mengingat dampak serius yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Stunting adalah salah satu dari tiga masalah utama yang kita hadapi saat ini, selain inflasi dan kemiskinan ekstrem," ujarnya di Aula Kecamatan Sorawolio, Sabtu (12/10/2024).

Pemerintah berusaha menangani masalah ini secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah pembagian ikan berkualitas tinggi kepada warga, untuk meningkatkan asupan gizi, terutama bagi anak-anak yang berisiko terkena stunting.

Baca Juga: Ratusan UMKM Ramaikan Hari Jadi Kota Baubau ke-483

Muh Rasman menambahkan bahwa penanganan stunting memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan yang mengelola dana untuk program ini.

"Ini adalah bentuk kolaborasi, dan pola seperti ini bisa direplikasi di daerah lain," tambahnya.

Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mengatasi stunting dan masalah nasional lainnya secara bertahap.

"InsyaAllah ke depan kita bisa memberikan lebih banyak lagi," katanya.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara, A. Azhar, menjelaskan bahwa kegiatan pembagian ikan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Karantina Ikan ke-147 dengan tema "Karantina Kuat, Indonesia Maju."

“Kegiatan seperti ini dilakukan di berbagai daerah, dan di Sulawesi Tenggara kami membagikan 1.700 kg atau 1,7 ton ikan," jelasnya.

Baca Juga: Sosok KH Asmuni: Pimpinan Pondok Pesantren Wafat Usai Ucap Alhamdulillah saat Tausiyah

Azhar menyebutkan bahwa target awal pembagian ikan adalah 2.400 kg, dan program ini telah mencapai cakupan 70 persen, memenuhi syarat epidemiologi. Setiap warga menerima 3 hingga 5 kg ikan berkualitas ekspor.

“Ikan yang kami bagikan biasanya diekspor ke Jakarta dan luar negeri, hasil kerja sama dengan mitra karantina," tambahnya.

Azhar berharap kegiatan ini dapat lebih matang di tahun depan. Ia menekankan bahwa ikan yang dibagikan merupakan ikan berkualitas tinggi dan bergizi, guna membantu mencegah stunting, terutama di Kecamatan Sorawolio yang memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Baubau.

Salah seorang warga Sorawolio, Hernianti Tahir, mengaku sangat bersyukur atas pembagian ikan gratis ini, yang ia ketahui melalui grup WhatsApp.

Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan Badan Karantina atas inisiatif tersebut.

"Kami sangat senang, karena ini dapat membantu ibu-ibu yang anaknya mengalami kekurangan gizi untuk mencegah stunting," ungkap Hernianti. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS