Sosok Lady Aurellia Pramesti: Disorot Soal Pemukulan Dokter Koas Gegara Ijin Pergi Berlibur di Eropa
Reporter
Sabtu, 14 Desember 2024 / 1:55 pm
PALEMBANG, TELISIK.ID - Insiden mengejutkan terjadi di Palembang yang melibatkan seorang dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri). Kasus ini diduga dipicu oleh konflik jadwal piket yang melibatkan Lady Aurellia Pramesti (LAP).
Nama LAP mendadak ramai diperbincangkan publik setelah dirinya disebut sebagai pemicu peristiwa tersebut. Lady Aurellia Pramesti merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsri yang pernah tergabung dalam Tim Bantuan Medis Sriwijaya (TBM Sriwijaya) untuk periode 2021-2022.
Dikutip dari tribunnews.com, Sabtu (14/12/2024), TBM ini merupakan badan otonom di bawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsri, yang berfokus pada kegiatan kemanusiaan dan kegawatdaruratan medis.
LAP juga disebut memiliki latar belakang keluarga terpandang. Ayahnya, Dedy Mandarsyah, adalah seorang pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara ibunya, berinisial SM alias Lina Dedy, dikenal sebagai pemilik butik ternama di Palembang.
Kasus ini bermula dari sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang pria berbaju merah terlihat memukuli dokter koas bernama Muhammad Luthfi. Insiden ini terjadi di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Baca Juga: Viral Dua Dokter Muda Baku Hantam di Toko Kue hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Beberapa orang tampak mencoba melerai, namun tidak berhasil menghentikan aksi kekerasan tersebut.
“Kami sudah baik-baik,” ucap korban dalam video tersebut, meski tetap mendapatkan pukulan bertubi-tubi.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto, mengonfirmasi bahwa terduga pelaku berinisial D telah diperiksa oleh Subdit III Jatanras Polda Sumsel.
“Terduga pelaku penganiayaan terhadap koas Fakultas Kedokteran bernama Muhammad Luthfi sudah berada di Unit 5 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel. Dia datang ditemani pengacaranya,” ujar Sunarto, Jumat (13/12/2024).
Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV dari lokasi kejadian sebagai barang bukti. Sunarto menambahkan bahwa korban mengalami luka di pelipis sebelah kiri dan lebam di mata.
Kasus ini diduga bermula dari konflik jadwal piket yang diatur oleh Luthfi, chief koas di Fakultas Kedokteran Unsri. LAP diduga tidak setuju dengan jadwal tersebut karena dirinya ingin berlibur ke Eropa.
Baca Juga: Dokter Meninggal Usai Dengar Putusan Sidang Kasus KDRT
Pihak keluarga korban mengungkapkan bahwa pelaku telah mencoba mengambil jalur damai setelah insiden ini viral. Namun, kakak korban menyatakan bahwa permintaan damai tersebut hanya datang dari ibu pelaku yang mendatangi rumah sakit tempat korban dirawat.
“Saat ini belum (minta maaf), yang ada malah ibu pelaku datang ke RS Bhayangkara hanya minta supaya jalur damai,” jelas kakak korban dalam sebuah tangkapan layar percakapan.
Dosen korban, melalui akun Instagram @hendracipta_surg, juga menyuarakan keprihatinannya atas insiden ini. “Jangan sampai orang yang merasa punya kuasa, bisa seenaknya dengan rakyat kecil,” tulisnya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS