Sosok Sertu Hendri: Desertir TNI AD jadi DPO Kasus Rampok dan Penembakan, Lolos dari Kepungan Aparat

Ahmad Jaelani

Reporter

Jumat, 17 Januari 2025  /  10:39 am

Tampang Sertu Hendri (kiri) yang jadi buronan TNI-Polri dan (Kanan). Foto: Repro tribunnews.com

BELITUNG, TELISIK.ID - Sosok Sertu Hendri menjadi sorotan publik setelah namanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Mantan anggota TNI AD ini terlibat dalam sejumlah kasus kriminal, termasuk perampokan, penembakan, dan penipuan jual beli tanah. Kasus ini semakin menarik perhatian setelah insiden dramatis pengepungan aparat di Belitung.

Sertu Hendri diketahui menembak anggota Subdenpom Persiapan Belitung di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Senin 13 Januari 2025.

Kejadian tersebut menambah panjang daftar pelanggaran hukum yang dilakukan oleh desertir TNI AD tersebut. Ia telah menjadi DPO sejak tahun 2024 setelah dinyatakan desersi dari Korem 042/Gapu, Jambi.

Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, menjelaskan bahwa Hendri menjadi desertir karena terlibat kasus perampokan di Palembang pada tahun 2023.

"Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang," jelas Jaka, seperti dikutip dari tribunnews.com, Jumat (17/1/2025).

Mahkamah Militer memutuskan untuk menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan pemecatan kepada Sertu Hendri. Selain perampokan, Hendri juga diketahui pernah terlibat dalam kasus penipuan jual beli tanah saat bertugas di Belitung beberapa tahun sebelumnya.

"Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah," kata Letda Jaka.

Baca Juga: Viral Bocah SD Dihukum Duduk Belajar di Lantai Gegara Tak Bayar SPP, Direkam Sambil Nangis dan Disoraki Teman Sekelas

Hendri sebelumnya bertugas sebagai Babinsa Desa Air Pelempang Jaya sebelum pindah ke Korem 042/Gapu di Jambi.

Pengepungan Berujung Penembakan

Laporan mengenai keberadaan Hendri di Belitung pertama kali diterima dari istri sirinya. Sang istri merasa terancam karena terus diancam oleh Hendri.

"Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga," ungkap Letda Jaka.

Subdenpom Persiapan Belitung segera melakukan langkah-langkah untuk mengamankan Hendri. Pada Senin 13 Januari 2024, dini hari, aparat mendatangi kontrakan Hendri di Jalan Kamboja, Tanjungpandan.

"Awalnya, pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan," kata Jaka.

Situasi berubah menjadi genting ketika Hendri mematikan lampu dan keluar dengan membawa senjata api. Ia menodongkan senjata ke arah aparat, memaksa mereka berlindung.

Ketegangan meningkat ketika Serma Randi, salah satu anggota Subdenpom, mencoba membujuk Hendri untuk menyerah. Namun, Hendri justru menjadikan Serma Randi sebagai sandera untuk melarikan diri.

"Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur," ujar Letda Jaka.

Beberapa saat kemudian, Serma Randi ditemukan dalam kondisi terluka akibat tembakan.

Aksi Meloloskan Diri

Upaya pengepungan kembali dilakukan oleh tim gabungan di rumah lain yang diduga menjadi tempat persembunyian Hendri. Puluhan personel dari Subdenpom, Kodim 0414 Belitung, dan Polres Belitung dikerahkan ke lokasi di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit.

Warga sekitar menyaksikan ketegangan yang terjadi di lokasi tersebut. Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga, berharap agar Hendri segera menyerahkan diri. "Mudah-mudahan saja cepat ditangkap," katanya.

Namun, setelah dilakukan penyergapan, Hendri diduga telah melarikan diri sebelum aparat masuk ke rumah tersebut. "Informasi dugaan kaburnya Sertu Hendri belum terkonfirmasi, tapi tim gabungan perlahan bergeser dari lokasi tersebut," ungkap seorang saksi.

Baca Juga: Heboh Mobil Plat RI 36 Terobos Macet, Warganet Sebut Pemiliknya Menteri Ini

Status DPO dan Upaya Pengejaran

Hingga saat ini, Sertu Hendri masih berstatus buron. Berdasarkan laporan terakhir, Hendri diperkirakan bersembunyi di kawasan hutan Sijuk, Belitung.

Aparat gabungan terus memperketat pengawasan di pintu-pintu keluar, seperti bandara dan pelabuhan, untuk mencegah pelarian pelaku.

"Kami terus upayakan mencari pelaku dari semalam. Kami juga sudah berkoordinasi dengan instansi samping," kata Letda Jaka.

Aparat tetap berhati-hati dalam melakukan pengejaran karena Hendri membawa senjata api dan tidak segan melukai siapa pun yang menghalanginya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS