Sultra Andalkan Sulsel Pemasok Utama Bahan Kebutuhan Pokok

Sigit Purnomo

Reporter

Jumat, 14 Maret 2025  /  9:37 pm

Gubernur Sultra, Andi Sunangerukka, saat meninjau ketersediaan bahan kebutuhan pokok di salah satu pasar di Kota Kendari, Jumat (14/3/2025). Foto: Sigit Purnomo/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Produksi bahan kebutuhan pokok di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum mencukupi sehingga daerah ini masih sangat bergantung pada pasokan dari Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sejumlah pedagang di Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sultra, tak menampik bahwa stok lokal belum mencukupi kebutuhan pasar, sehingga sebagian besar barang dagangan mereka berasal dari luar daerah.

Johra, pedagang sembako di Pasar Basah Mandonga, Kendari, mengaku menjual bahan kebutuhan pokok yang 90 persen berasal dari Sulsel.

"Saya paling hanya mengambil cabai kecil saja yang dari Sultra," ungkapnya, Jumat (14/3/2025).

Bahan kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah, bawah putih, cabai besar, cabai keriting, sayur dan lainnya, Johra mengatakan sebagian besar dari Sulsel.

Ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok yang berasal dari lokal Sultra, menurut Johra, tidak mencukupi untuk dijual sehingga juga berpengaruh pada penentuan harga jual.

Baca Juga: Forum CPPPK dan CASN Sultra Desak Kepastian TMT dan Gaji, Ancam Gelar Aksi Massal

Johra menjelaskan untuk harga saat ini beberapa bahan pokok mengalami kenaikan, seperti bawang, lombok, kentang, dan wortel.

"Kalau bawang merah dan bawang putih kenaikkannya itu sampai Rp 5000/kg, sedangkan cabai besar dan keriting naik sampai Rp 10.000/kg," jelasnya.

Berbanding terbalik dengan cabai besar dan keriting, harga cabai kecil turun hingga 50 persen.

Pedagang lainnya, Jamal, yang menjual telur di Pasar Basah Mandonga, juga mengaku mengambil stok telur dari Sulsel, tepatnya di Kabupaten Sidrap.

"Kalau untuk stok telur yang berasal dari Sultra itu belum cukup memenuhi kebutuhan pasar," ungkapnya.

Ia mengatakan telur yang berasal dari Sultra biasanya hanya memprioritaskan kios-kios dan toko. "Kayaknya kalau di pasar sini, belum ada masuk pasar," bebernya.

Jamal mengungkapkan harga telur saat ini mengalami kenaikan Rp 2.000/krat. Kenaikan ini diakibatkan oleh permintaan dan pemakaian yang meningkat serta stok yang berkurang.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sultra, La Ode Muh. Fitrah Arsyad, mengakui kebutuhan pokok di Sultra masih bergantung pasokan dari Sulsel.

"Terutama komoditi yang sifatnya cepat rusak seperti cabai, bawang, telur ayam termasuk ayamnya sendiri itu masih impor dari Sulawesi Selatan," ungkapnya.

Menurtu Fitrah, Sultra sebenarnya memiliki beberapa kabupaten yang memproduksi bahan kebutuhan pokok ini, namun untuk memenuhi kebutuhan secara menyeluruh belum mampu dan sebagian masih harus dipasok dari luar.

"Sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan logistik di hari-hari biasa itu cukup, namun di saat hari-hari tertentu seperti Idul Fitri ini kita masih harus impor," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, La Ode Muh. Rusdin Jaya, menyebut populasi ayam ras petelur di Sultra pada tahun 2023 mencapai 218.432 ekor. Namun, pada tahun 2024, mengalami penurunan populasi menjadi 206.964 ekor.

Khusus untuk produksi di tahun 2024 pada telur ayam buras di Sultra mencapai 1.530.045 kg, ayam petelur 3.165.010 kg, itik 1.171.159 kg, dan itik manila 91.194 kg.

Baca Juga: Anggaran Tersedia, Pembayaran Gaji 3.381 Orang CPPPK dan CASN Menunggu SK Gunernur Sultra

"Sementara untuk prediksi di tahun 2025, khusus bulan Maret, produksi telur di Sultra dapat mencapai 495 ton," beber Rusdin.

Rusdin memprediksi produksi telur ini akan terus naik setiap bulan hingga akhir tahun 2025.

Perihal adanya pedagang yang memasok telur dan bahan kebutuhan pokok lainnya dari luar Sultra, Rusdin tak mempersoalkan dan mengikuti mekanisme pasar.

"Tapi dari sisi tupoksi kami di Distanak Sultra, kami terus berupaya untuk meningkatkan populasi ternak, menambah produksi daging, dan telur," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, meminta daerah yang dipimpinnya menjaga ketersediaan stok daging, telur dan memperkuat ketahanan pangan.

Untuk itu, Rusdin mengajak seluruh peternak di Sultra terus meningkatkan usaha dan peternakan mereka agar bisa mensuplai kebutuhan konsumsi daging dan telur bagi masyarakat. (A)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

TOPICS