Tari Lumense Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia Award 2022
Reporter Bombana
Sabtu, 04 Juni 2022 / 3:03 pm
BOMBANA, TELISIK.ID - Tari Lumense asal Tokotua, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, menjadi nominator di Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2022 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
"Setelah melewati perjuangan panjang, kita bersyukur Tari Lumense bisa menarik perhatian pemerintah pusat dan dimasukkan sebagai nominator API Award tahun ini. Ini menjadi kesempatan untuk mempromosikan Tari Lumense kepada Indoenesia," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bombana, Anisa Sri Prihati, Sos. M. Si kepada Telisik.id, Sabtu (4/6/2022).
Dari jenis tarian yang tersebar di Indonesia, Tari Lumense dinilai unik karena diperagakan oleh penari perempuan sambil memainkan sebilah parang mengintari pohon pisang mengikuti lantunan pukulan beduk (gendang) lalu menebang pohon pisang.
Anisa mengajak seluruh masyarakat agar memberikan dukungannya agar Tari Lumense dapat keluar sebagai pemenang API Award tahun ini.
Cara mendukungnya bisa melalui SMS dengan cara ketik API 13J kirim ke 99386 atau like video Tari Lumense Kabupaten Bombana (13J) di Laman YouTube APIaward.
Baca Juga: Kesbangpol Muna Barat Ajak Umat Beragama Saling Rangkul
Pemberian dukungan baik melalui pengiriman SMS maupun like pada laman YouTube dapat dilakukan hingga Oktober mendatang.
Terpisah, pemerhati budaya asal Kotua, Jumrad Raunde menuturkan, masuknya Tari Lumense pada ajang API Award dapat membawa peradaban masa lalu manusia di Pulau Kabaena lebih dikenal memiliki tarian adat yang lahir dari budi luhur masyarakatnya.
Baca Juga: Dilepas Wapres, 449 Jemaah Haji Kloter Pertama Jawa Timur Berangkat ke Tanah Suci
"Olehnya itu, kita semua harus mendukung dan membantu pemerintah memperkenalkan kekayaan budaya kita," ujarnya.
Kata Jumrad, yang perlu diingat bahwa lumense saat ini memiliki dua nilai yakni lumense sebagai seni tarian untuk ditampilkan di acara-acara umum dan lemense sebagai gerakan tarian adat.
"Ayo kita sama-sama dukung, setelah itu kami sebagai pemerhati budaya di Bombana meminta kepada pemerintah daerah agar lumense ini dipahamkan kepada masyarakat sebagaimana nilainya tidak sebatas tarian tetapi bernilai adat sebagaimana sejarah terbentuknya," jelas Jumrad. (B)
Penulis: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali