Tiga Tahun Beruntun Pantai Taipa Konawe Utara Renggut Nyawa Pengunjung

Ahmad Jaelani

Reporter

Senin, 09 Juni 2025  /  9:09 pm

Jenazah Muh. Hasan (kiri) dan Moh. Bahrul Ulum (kanan) yang menjadi korban keganasan ombak Pantai Taipa, Konawe Utara. Foto: Ist.

KONAWE UTARA, TELISIK.ID – Pantai Taipa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dalam tiga tahun berturut-turut, 2023, 2024, dan 2025, telah merenggut nyawa tiga pengunjung.

Dua pengunjung di antaranya yang tewas terjadi saat mereka memanfaatkan libur Idul Adha dengan berenang di Pantai Taipa pada 2024 dan 2025.

Kasus terbaru terjadi pada Senin (9/6/2025), yang merupakan hari ketiga setelah Idul Adha 1446 Hijriah. Korbannya adalah remaja bernama Muh. Hasan, berusia 23 tahun, asal Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan.

Hasan diketahui datang ke Pantai Taipa bersama tiga orang temannya dengan tujuan awal untuk memancing.

“Setelah memancing, korban dan salah satu temannya, Amran, memutuskan untuk berenang di laut. Namun, kondisi laut yang tidak bersahabat menyebabkan mereka terseret arus,” jelas Kapolsek Sawa, Ipda La Ode Bilhuda.

Baca Juga: Remaja Konawe Selatan Tewas Digulung Ombak Pantai Taipa, Satu Rekan Korban Selamat

Amran sempat berusaha menyelamatkan diri dan berhasil berenang ke tepian. Setelah sampai di daratan, ia segera berteriak meminta pertolongan kepada petugas yang berjaga di area wisata.

Namun, korban tidak berhasil diselamatkan dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kejadian serupa terjadi setahun sebelumnya pada Senin, 17 Juni 2024, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Ketika itu dua orang pria tenggelam saat berenang di lokasi yang sama. Satu di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian pada saat itu.

Korban yang meninggal dunia adalah Moh. Bahrul Ulum (35), warga Jabalsari, Kecamatan Sumber Gempol. Sementara korban yang hilang adalah Moh. Haris Prayoga (25), asal Jatikerto, Kromengan, Kabupaten Malang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari, Amiruddin A.S., menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.12 Wita.

Baca Juga: Waspadai Menu Beracun, Bupati Buton Soroti Kebersihan Dapur Umum Program MBG

Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. Tim gabungan terdiri dari KKP Kendari, Pos SAR Konawe Utara, Polres Konut, Kodim 1430, Pos AL Konut, Polsek Sawa, Polair Konut, Damkar Konut, serta masyarakat sekitar.

Pencarian dilakukan dengan berbagai peralatan penyelamatan, seperti rubber boat, peralatan selam, palsar medis, dan lainnya. Namun, hingga malam hari, korban bernama Moh. Haris belum ditemukan.

Kasus pengunjung tewas tenggelam juga pernah terjadi di lokasi yang sama pada Minggu, 17 September 2023. Saat itu, empat pelajar SMAN 1 Wawotobi tenggelam ketika berenang. Tiga di antaranya berhasil diselamatkan, namun satu orang meninggal dunia.

Korban yang meninggal adalah Farli (16), sementara tiga rekannya yaitu Muh. Nurfadilah, Fahmi Landimuru, dan Arya berhasil selamat.

Peristiwa ini terjadi ketika cuaca berawan, dengan kecepatan angin antara 3 hingga 24 knot, dan tinggi gelombang sekitar 0,75 hingga 1,5 meter. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS