Viral Dua Dokter Muda Baku Hantam di Toko Kue hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Reporter
Jumat, 13 Desember 2024 / 4:22 pm
PALEMBANG, TELISIK.ID - Dua dokter muda dari sebuah rumah sakit di Palembang, Sumatra Selatan, terlibat baku hantam di sebuah toko kue. Peristiwa ini dipicu oleh perbedaan pendapat terkait jadwal jaga akhir tahun.
Insiden tersebut terjadi di Jalan Demang Lebar Daun, Kota Palembang, dan menjadi viral setelah video kejadian diunggah di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria berbaju merah bertengkar dengan pria lain yang mengenakan seragam dokter koas berwarna abu-abu. Keduanya saling memukul dan bergumul sebelum akhirnya dilerai oleh teman-teman mereka.
Baca Juga: Warga Kolaka Hilang Semalam, Pagi Hari Ditemukan Tewas di Drainase
Supervisor toko kue, Romi Maulana, mengatakan bahwa kedua pria tersebut sering menjadi pelanggan di tokonya. Ia memastikan tidak ada kerusakan pada barang-barang toko akibat kejadian itu.
“Mereka datang bersama teman-temannya, awalnya mencari kue sambil berbicara. Tapi entah kenapa, tiba-tiba mereka bertengkar hingga terjadi perkelahian,” kata Romi, Jumat (13/12/2024), seperti dikutip dari Inews.
Sementara dalam unggahan akun Instagram @lam***, disebutkan bahwa penyebab perkelahian ini adalah jadwal jaga akhir tahun. “Seorang dokter muda di Palembang dianiaya karena masalah jadwal jaga akhir tahun,” tulis akun tersebut. Di video, terdengar salah satu pria berkata, “Kalau ngomong baik-baik.
Baca Juga: Kades Labunti Muna Terancam Dipecat Usai Langgar Netralitas di Pilkada
Pria berbaju merah kemudian memukuli dokter muda yang berusaha membalas, “Sudah baik-baik.”
Akibat perkelahian ini, dokter muda yang mengenakan seragam mengalami luka di wajah dan gigi. Ia harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Hingga kini, identitas kedua pria yang terlibat dalam insiden tersebut belum diungkapkan secara resmi.
Video perkelahian tersebut memancing berbagai komentar netizen di media sosial. Banyak yang menyayangkan tindakan kekerasan tersebut, apalagi melibatkan tenaga medis. Sebagian warganet juga mengkritik kurangnya profesionalisme dalam menyelesaikan konflik. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS