Viral, Makam Nabi Zulkifli Ditemukan di Reruntuhan Tembok China

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 17 April 2025  /  1:26 pm

Makam kuno disebut Nabi Zulkifli, ditemukan di reruntuhan Tembok China. Foto: TikTok@Cupstore.

HEIBEI, TELISIK.ID - Dunia arkeologi dikejutkan oleh temuan tak terduga di salah satu titik terpencil Tembok Besar China. Sebuah struktur makam kuno ditemukan di wilayah pegunungan Hebei, yang selama ini dikenal sebagai lokasi yang jarang dijamah oleh pengunjung maupun peneliti.

Lokasi tersebut kini menjadi pusat perhatian dunia setelah dikabarkan menyimpan jejak seorang nabi. Tim peneliti dari Universitas Arkeologi Beijing mengungkapkan bahwa makam itu diyakini sebagai tempat peristirahatan seorang tokoh suci.

Temuan tersebut terjadi ketika mereka sedang melakukan ekskavasi rutin sebagai bagian dari program pelestarian sejarah Jalur Sutra. Penemuan itu dianggap sebagai yang paling kontroversial dalam beberapa dekade terakhir.

Di dalam struktur makam tersebut, para peneliti menemukan sejumlah artefak yang memuat tulisan dalam bahasa Semitik kuno. Selain itu, terdapat pula naskah-naskah tua yang masih dalam proses penerjemahan oleh tim ahli epigrafi dan linguistik kuno. Temuan tersebut langsung memicu berbagai spekulasi dari kalangan ilmiah internasional.

“Kami menemukan simbol-simbol yang sangat mirip dengan peninggalan dari Timur Tengah,” kata Prof. Li Zhang, ketua tim arkeologi dalam keterangannya yang dimuat oleh Jurnal Arkeologi Jalur Sutra, seperti dikutip dari kicknews.today, Kamis (17/4/2025).

Baca Juga: Heboh Rusia Bangun Pangkalan Udara di Tanah Air Bikin Australia Ketar-ketir

Ia menambahkan bahwa tanda-tanda tersebut menunjukkan keterkaitan dengan budaya Semitik yang dikenal berasal dari wilayah barat daya Asia.

Salah satu tulisan yang ditemukan dalam makam disebut memuat frasa yang jika diterjemahkan berbunyi “Nabi yang membawa cahaya ke Timur”. Pernyataan tersebut dinilai menambah kuat dugaan bahwa makam itu berkaitan dengan salah satu nabi dalam tradisi Abrahamik. Beberapa ahli menduga bahwa tokoh tersebut adalah Nabi Zulkifli.

“Yang mengejutkan, salah satu tulisan menyebutkan kata yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘Nabi yang membawa cahaya ke Timur’,” ujar Prof. Li Zhang.

Pihaknya saat ini masih menunggu keterlibatan lebih banyak pakar internasional untuk mendalami konteks tulisan tersebut secara lebih objektif.

Penemuan ini pun mengundang respons dari berbagai kalangan, termasuk sejarawan dan arkeolog dari luar negeri. Beberapa di antara mereka mulai berdatangan ke lokasi yang kini telah dibatasi aksesnya oleh pemerintah Tiongkok. Proses penelitian lanjutan sedang dilakukan untuk memastikan keabsahan klaim tersebut.

Namun, tidak semua pihak menerima dugaan itu secara langsung. Sebagian akademisi menyampaikan perlunya kehati-hatian dalam menarik kesimpulan.

“Perlu penyelidikan mendalam. Istilah ‘nabi’ sangat umum dalam banyak budaya,” ungkap Dr. Aminullah, pakar sejarah Timur Tengah dari Universitas Al-Azhar.

Ia menambahkan bahwa proses identifikasi harus melalui tahapan ilmiah yang ketat agar tidak menimbulkan kesimpulan yang keliru.

“Kita harus berhati-hati agar tidak mempolitisasi temuan ini,” tambahnya dalam sebuah pernyataan kepada media ilmiah Timur Tengah.

Saat ini, lokasi penemuan tersebut masih ditutup dari publik oleh otoritas Tiongkok. Pemerintah setempat menyatakan bahwa mereka sedang mengumpulkan data tambahan dan mengkaji lebih lanjut struktur serta artefak yang ditemukan. Penutupan ini bertujuan untuk menjaga keaslian situs dan mencegah potensi kerusakan yang disebabkan oleh keramaian.

Baca Juga: Ulama Internasional Ramai-ramai Keluarkan Fatwa Wajib Jihad Lawan Israel, Ini 15 Isi Dekritnya

Menurut laporan internal, beberapa bagian makam telah didokumentasikan secara digital guna mempermudah proses analisis oleh pakar luar negeri. Pemerintah Tiongkok juga disebut telah mengundang sejumlah ilmuwan dari negara-negara Timur Tengah untuk terlibat langsung dalam kajian tersebut.

Jika terbukti bahwa makam tersebut benar milik seorang nabi dalam tradisi Abrahamik, maka penemuan ini dapat membuka wawasan baru tentang sejarah peradaban dan jalur migrasi tokoh-tokoh suci. Selain itu, hal ini bisa menjadi bukti nyata tentang hubungan antara budaya Timur Tengah dan Asia Timur yang selama ini hanya tercatat dalam narasi kuno.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari lembaga keagamaan internasional terkait klaim bahwa makam itu milik Nabi Zulkifli. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS