SMA Negeri 7 Kendari Antisipasi Kurikulum 2025 dengan Penerapan Deep Learning, Coding dan AI
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 31 Juli 2025
0 dilihat
Para Guru SMAN 7 Kendari saat penutupan workshop intensif, Rabu (30/7/2025). Foto: Ana Pratiwi/Telisik
" SMA Negeri 7 Kendari menyelenggarakan workshop intensif bagi para guru sebagai persiapan menghadapi implementasi Kurikulum 2025 yang semakin menekankan kompetensi digital dan berpikir kritis "

KENDARI, TELISIK.ID – SMA Negeri 7 Kendari menyelenggarakan workshop intensif bagi para guru sebagai persiapan menghadapi implementasi Kurikulum 2025 yang semakin menekankan kompetensi digital dan berpikir kritis.
Workshop dilaksanakan 28-30 Juli 2025 kemarin dan seluruh guru mengikuti pelatihan tentang pembelajaran mendalam (deep learning), coding, serta kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI).
Berbeda dari pelatihan seremonial biasa, workshop ini menitikberatkan pada praktik langsung.
Guru tidak hanya dibekali teori, tetapi juga melakukan simulasi mengajar (micro-teaching), menyusun modul ajar, dan mempraktikkan aplikasi coding dan AI yang bisa diterapkan dalam pembelajaran.
Kepala SMA Negeri 7 Kendari, LM Sauf, menekankan pentingnya pemahaman yang matang sebelum para guru menerapkan pendekatan baru ini di kelas.
Baca Juga: Gen Z Berekspresi: Strategi Dispar Sulawesi Tenggara Promosikan 7 Destinasi Wisata Prioritas
"Harapan kami, sebelum minggu depan masuk kelas, semua guru sudah punya modul ajar masing-masing. Itu akan menjadi kerangka dalam pembelajaran mendalam," jelasnya, Kamis (31/7/2025).
Pelaksanaan workshop berjalan lancar dan pihak sekolah meliburkan siswa mereka selama kegiatan berlangsung agar guru bisa fokus.
"Yang paling terlihat justru semangat dan antusiasme para guru. Mereka benar-benar ingin membawa perubahan di kelasnya," tambah Sauf.
Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah membentuk profil pelajar Pancasila yang utuh melalui pendekatan pembelajaran yang tidak lagi berorientasi pada hafalan semata.
Dalam revisi Kurikulum 2025, dimensi seperti ketakwaan, nalar kritis, kolaborasi, dan kemandirian menjadi arah utama pembelajaran.
Sauf menargetkan seluruh modul ajar dari guru akan ditandatangani paling lambat 4 Agustus 2025, sebagai bukti kesiapan penerapan pembelajaran mendalam di ruang kelas.
Ketua Panitia Workshop, Sitti Ramadhan, yang juga merupakan guru kimia dan informatika, menyebutkan bahwa materi coding dan AI sangat relevan, terutama karena kini mulai diintegrasikan sebagai mata pelajaran pilihan.
“Untuk informatika, ini sudah sangat nyambung. Tapi untuk guru bidang lain seperti saya yang juga mengajar kimia, justru terbantu lewat teknologi seperti virtual lab dan pemanfaatan AI dalam asesmen,” urainya.
Baca Juga: Kendari Run 2025: Langkah Awal Menuju Sport Tourism di Sulawesi Tenggara
Menurutnya, yang paling baru dan berguna dari pelatihan ini adalah pengenalan berbagai aplikasi coding yang bisa digunakan langsung di kelas.
“Kami bukan hanya mendengar materi, tapi langsung praktik. Dan itu sangat membantu untuk merancang pembelajaran yang lebih hidup dan menyenangkan,” imbuh Sitti.
Materi workshop dibawakan oleh fasilitator nasional dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK), Irwan Ali Mudin, untuk pembelajaran mendalam dan Aritya Kristianti untuk coding dan AI.
SMAN 7 Kendari berencana menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari program berkelanjutan melalui komunitas belajar guru.
“Setelah ini, kami akan lanjutkan lewat ruang-ruang diskusi rutin dan Hari Belajar Guru,” jelas Sitti. (B-Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS