Viral Siswa Diminta Bayar Makan Siang Gratis Rp 2,6 Juta, Sekolah Berdalih Tak Punya Anggaran
Reporter
Rabu, 15 Januari 2025 / 12:27 pm
BOGOR, TELISIK.ID - Kabar viral mengenai SMA Negeri 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menuai perhatian luas. Sekolah tersebut dituding meminta siswa membayar sumbangan sebesar Rp 2,6 juta per tahun, salah satunya untuk makan siang gratis guru.
Hal ini membuat ratusan orang tua murid menyampaikan protes keras kepada pihak sekolah.
Salah satu orang tua, Marlon Sirait, mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut. Marlon menyebut pungutan itu bertentangan dengan program pemerintah terkait makan bergizi gratis.
"Orang tua yang tidak mampu ini sangat prihatin karena ketua komite itu terkesan memaksa kami melakukan pungutan Rp2.650.000 per orang tua siswa, salah satunya itemnya untuk memberikan makan siang guru secara gratis," ujar Marlon, seperti dikutip dari tribunnews com
Marlon juga membandingkan kebijakan sekolah dengan program pemerintah. "Sementara Pak Prabowo justru mau memberikan makan siang gratis ke anak-anak kami," sambungnya.
Baca Juga: SMA Oikumene Kendari Terpilih dalam Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Hingga kini, kepala sekolah belum memberikan tanggapan resmi terkait masalah ini. Namun, Ketua Komite SMA Negeri 2 Cileungsi, Astar Lambaga, memberikan penjelasan mengenai sumbangan tersebut.
Menurut Astar, sumbangan ini merupakan hasil kesepakatan rapat orang tua murid. "Program yang dilaksanakan komite adalah usulan program dari sekolah dengan pertimbangan kebutuhan dan usulan dari para orangtua siswa dan anak didik," kata Astar.
Dia menambahkan, anggaran tersebut digunakan untuk program yang tidak tercakup dalam dana BOS maupun BOPD. Astar mengungkapkan bahwa pembayaran sumbangan bersifat sukarela dan tidak memaksa.
Orang tua diberikan formulir kesanggupan untuk menentukan nilai sumbangan berdasarkan kemampuan ekonomi masing-masing.
Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 60 persen orang tua menyumbang Rp 1 juta, 25 persen menyumbang Rp 1,5 juta, dan sebagian kecil menyumbang hingga Rp 3 juta.
Dana yang terkumpul digunakan untuk kebutuhan seperti honor makan siang guru, petugas keamanan, dan tenaga tata usaha. Salah satu alokasi dana yang menuai sorotan adalah konsumsi makan siang untuk 66 guru dan staf sebesar Rp 120 juta per tahun.
Selain itu, dana juga digunakan untuk pembelian AC dan kegiatan transportasi dinas.
Politikus asal Bogor, Ronald Aristone Sinaga, turut memviralkan kasus ini melalui media sosial. Dalam unggahannya di Instagram, Ronald atau Bro Ron membagikan rincian penggunaan dana yang membuat orang tua murid resah.
"Gilak uang makan guru setahun ditanggung siswa?" tulis Bro Ron, menanggapi aduan dari netizen.
Baca Juga: 75 Siswa TK Kemala Bhayangkari 29 Wakatobi Nikmati Makan Bergizi Gratis
Tangkapan layar yang diunggah Bro Ron menunjukkan rincian anggaran, termasuk pembelian AC sebesar Rp 368 juta, honor guru Rp 132 juta, konsumsi makan siang Rp 120 juta, dan transportasi dinas Rp 12 juta. Aduan ini memicu reaksi luas di masyarakat, terutama dari kalangan orang tua siswa.
Menanggapi hal ini, Humas SMA Negeri 2 Cileungsi, Heris Kurniawan, tidak membantah adanya pungutan tersebut.
"Maaf, Pak, ini sedang dalam penanganan Dinas Pendidikan. Jadi mohon maaf, klarifikasi dari ketua komite sudah cukup," ujar Heris.
Dia memastikan bahwa kasus ini telah ditangani oleh pihak berwenang untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS