Jalani Vaksinasi Tahap Dua, Dewan Buteng Merasa Diperlakuan Tak Etis

Mutarfin, telisik indonesia
Jumat, 09 April 2021
0 dilihat
Jalani Vaksinasi Tahap Dua, Dewan Buteng Merasa Diperlakuan Tak Etis
La India, anggota DPRD Buteng. Foto: Mutarfin/Telisik

" Sanggat disayangkan perlakuan itu dilakukan. Sebaiknya jangan, karena kepada kita (DPRD) saja sudah dapat dilakukan itu, apalagi pada pada masyarakat umum. "

BUTON TENGAH, TELISIK.ID - Vaksinasi COVID-19 tahap kedua di DPRD Buton Tengah (Buteng), mulai dilakukan. Hanya saja, pada pelaksanaannya seorang anggota dewan merasa mendapat perlakuan tak etis.

Dalam situasi sedang berlangsungnya vaksinasi, anggota DPRD Buteng La India melanyangkan protesnya pada tim Vaksinasi COVID-19 ini. Pasalnya, ia merasa mendapatkan perlakukan tak etis dari tim medis.

Awalnya kata La India, ketika ia hendak ingin mengikuti vaksinasi tahap dua ini, salah seorang pegawai kesehatan menyeluruh untuk datang kembali besok tanpa memberikan alasannya dan langsung meninggalkan tempat.

"Ini kan kurang baik dilakukan oleh petugas kesehatan. Lagi pula di kartu itu bukan saya yang tulis sendiri, tapi dari pihak mereka,” ungkapnya, Jumat (9/4/2020).

Olehnya itu, ia menyayangkan pelayanan yang diberikan tim vaksinasi Buteng kepada dirinya karena pelayanan yang diberikan kurang maksimal.

"Sanggat disayangkan perlakuan itu dilakukan. Sebaiknya jangan, karena kepada kita (DPRD) saja sudah dapat dilakukan itu, apalagi pada pada masyarakat umum," jelasnya.

Baca Juga: Tarian Diiringi Lagu Bahasa Tolaki Bentuk Pelestarian Budaya Lokal Konawe Selatan

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman mengungkapkan bahwa yang dialami anggota dewan itu hanya miskomunikasi atau kurangnya penjelasan dari tim kesehatan.

"Jadi sekarang vaksin itu multidosis. Artinya, satu botol bisa maksimal 11 atau 10 dosis. Namun yang jadi permasalahan adalah ketika kita buka botolnya dan yang datang ini tinggal dua orang, berarti ada delapan atau sembilan dosis yang rusak karena barang ini tidak bisa disimpan agak lama," katanya.

Olehnya itu, kata Kasman, untuk mencegah terjadinya miskomunikasi pihaknya akan tetap lakukan sosialiasi terlebih dahulu. (B)

Reporter: Mutarfin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga