20,9 Persen Anak di Tanah Air Kehilangan Sosok Ayah, Ini Dampaknya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 02 Februari 2025
0 dilihat
Seorang ayah sedang mengajak anak-anaknya memanen sagu di Kampung Yoboi, Sentani, Kabupaten Jayapura. Foto: Repro Antara
" Kehadiran sosok ayah dalam keluarga memegang peran penting bagi perkembangan anak. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa 20,9 persen anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kehadiran sosok ayah dalam keluarga memegang peran penting bagi perkembangan anak. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa 20,9 persen anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah.
Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perceraian, kematian, hingga pekerjaan yang membuat ayah jauh dari keluarga.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menyoroti kondisi ini. Menurutnya, peran ayah dalam mengasuh anak semakin berkurang karena banyak yang hanya fokus pada aspek ekonomi.
"Saat ini masyarakat mulai kehilangan sosok ayah dalam mengasuh anak. Ayah hanya mengurus ekonomi keluarga, namun lupa mengasuh anak," kata Wihaji, seperti dikutip dari Tempo, Minggu (2/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa kurangnya kehadiran ayah dalam keluarga berdampak pada perkembangan anak. Anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah lebih rentan mengalami gangguan emosional dan sosial.
Bahkan, mereka memiliki risiko lebih tinggi terlibat dalam penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (Napza).
Baca Juga: Gibran Panggil Menteri/Kepala BKKBN Wihaji, Fokus Percepat Penurunan Stunting
Tak hanya itu, absennya ayah dalam pola asuh juga berpengaruh terhadap prestasi akademik anak. Menurut Wihaji, anak yang kurang mendapatkan perhatian ayah cenderung mengalami penurunan performa akademis.
"Kurangnya kehadiran ayah berpotensi menurunkan performa akademis, meningkatkan risiko kenakalan remaja, serta membuat karakter maskulin pada anak laki-laki menjadi kabur," ujarnya.
Wihaji menekankan bahwa kehadiran ayah bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga membentuk karakter anak. Ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak bisa menghilangkan sifat kepemimpinan yang seharusnya terbentuk sejak dini.
"Anak juga butuh sentuhan psikologis. Maka, jika ada kekerasan pada anak, jangan menyalahkan mereka. Kita harus introspeksi apa yang pernah dilakukan orang tua pada anak," tambahnya.
BKKBN mencatat bahwa salah satu penyebab utama fenomena ini adalah perubahan pola asuh dalam keluarga modern. Banyak anak yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dan media sosial dibandingkan berinteraksi dengan orang tua.
"Saat ini sebagian besar keluarga yang mengasuh anak kita adalah media sosial. Mereka lebih banyak berdiskusi dan ngobrol dengan media sosial dibandingkan dengan orang tuanya, khususnya ayah," kata Wihaji.
Kondisi ini menciptakan generasi yang lebih lemah secara mental dan kurang mandiri dalam menghadapi tantangan hidup. Menurut Wihaji, anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah berisiko mengalami mentalitas "strawberry generation" atau "hello kitty generation." Mereka cenderung lebih manja dan sulit menghadapi tekanan.
Untuk mengatasi masalah ini, BKKBN mengembangkan program khusus bernama Gerakan Ayah Teladan (GATE). Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran orang tua, khususnya ayah, dalam mengasuh anak.
"Karakter anak akan terbentuk dari karakter orang tuanya. Oleh karena itu, ayah harus hadir dalam kehidupan anak," ujar Wihaji.
Baca Juga: Konawe Utara Tertinggi Angka Kelahiran Remaja, BKKBN Sultra Sarankan Nikah Minimal 21 Tahun
Ia juga menegaskan bahwa pola asuh yang baik harus didasarkan pada nilai-nilai akhlak dan kebersamaan dalam keluarga.
"Membentuk generasi masa depan yang kuat tidak hanya bergantung pada akademik. Pendidikan karakter dalam keluarga harus menjadi prioritas utama," katanya.
Selain itu, Wihaji mendorong agar para ayah meluangkan lebih banyak waktu untuk anak-anak mereka. Ia mengingatkan bahwa kehadiran ayah dalam keseharian anak sangat penting dalam membentuk kepribadian mereka.
"Anak-anak butuh figur ayah sebagai panutan. Jika sosok ayah tidak hadir, mereka akan mencari panutan di luar, yang belum tentu baik," tegasnya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS