Akun WhatsApp Camat Tomia Timur Diretas, Pelaku Minta Sejumlah Uang dan Pulsa

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia

Rabu, 09 Juni 2021

0 dilihat

Camat Tomia Timur, La Ode Usra, S.Pd. Foto: Ist.

WAKATOBI, TELISIK.ID - Camat Tomia Timur, La Ode Usra menjadi korban peretasan. Hacker memanfaatkan nomor WhatsApp La Ode Usra untuk melakukan pemerasan.

Saat dikonfirmasi, La Ode Usra mengaku bahwa peristiwa tersebut terjadi kemarin siang.

“Kemarin siang saya dihubungi oleh seseorang di messenger untuk meminta nomor WA. Kemudian pelaku meminta saya agar mengirimkan kode WA yang saya gunakan. Pada saat itu saya tidak menaruh curiga karena akun tersebut adalah milik salah satu pejabat daerah Sulawesi Tenggara. Kemudian tiba-tiba saja layar WA saya hitam kemudian eror,” ungkapnya, Rabu (9/6/2021).

Tak lama kemudian, nomornya telah digunakan untuk memeras sejumlah teman di WA dengan modus meminjam sejumlah uang dan ada juga yang meminta pulsa.

Baca juga: Sempat Jadi Buron, Pencuri HP di Manggarai Berhasil Ditangkap Polisi

Baca juga: Dicegat di Tuban, Pengedar Sabu 2 Kg Ditangkap BNNP Jatim

"Teman-teman banyak yang menerima WA itu. Termasuk teman-teman di kantor camat, dan di desa-desa. Bahkan pelaku tersebut meminta uang ke beberapa Kepala Dinas dan Sekda Wakatobi," jelasnya.

La Ode Usra belum melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian. Namun dia sudah meminta pada tenaga IT untuk segera dilakukan perbaikan terhadap nomor WA-nya.

“Saat ini saya sudah melaporkan hal ini ke tenaga IT, yang merupakan Tim IT dari Tomia yang bertugas di Sulawesi Tenggara.  Setelah tim mengadukan hal ini pada sistem WhatsApp, dalam 7 hari ke depan WA saya akan kembali normal.

Agar tidak ada korban lainnya, La Ode Usra melalui nomor WA lamanya membuat postingan bahwa nomor Wa barunya telah diretas agar siapapun yang mendapat pesan atau chat, agar mengabaikannya.

"Oleh karenanya, saya meminta ke semua pihak yang menyimpan nomor WA baru saya, terkait apapun itu, jangan dihiraukan atau abaikan saja. Sebab nomor itu telah di-hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (B)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Haerani Hambali