Dapat Bintang 2,2 di Playstore, Aplikasi MyPertamina Dinilai Ribet

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 12 September 2022
0 dilihat
Dapat Bintang 2,2 di Playstore, Aplikasi MyPertamina Dinilai Ribet
Sistem barcode melalui aplikasi MyPertamina belum sepenuhnya diberlakukan di Kota Kendari. Untuk sementara ini, petugas SPBU hanya mencatat nopol kendaraan yang sedang mengisi BBM. Foto: Adinda/Telisik

" Terlihat konkrit, namun nyatanya aplikasi MyPertamina dinilai belum sempurna bagi para penggunanya "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah telah menetapkan kebijakan menaikkan harga BBM sejak Sabtu (3/9/2022). Kebijakan lain yang mengikuti adalah pemerintah akan mengontrol para pengguna roda empat, khususnya yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

Pasalnya, pemerintah mengganggap selama ini BBM bersubsidi ikut dinikmati oleh kalangan atas. Hal itu dirasa tidak tepat sasaran dan membebankan pengeluaran negara yang semakin membengkak.

Oleh karena itu, pemerintah beserta PT Pertamina mewajibkan bagi seluruh pengguna roda empat penerima BBM bersubsidi, untuk merekap data diri dan data kendaraannya melalui aplikasi MyPertamina. Sistem ini yang nantinya akan mengeluarkan barcode yang dapat ditunjukkan pada setiap pengisian BBM di SPBU.

Terlihat konkrit, namun nyatanya sistem tersebut dinilai belum sempurna bagi para penggunanya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kritikan para pengunduh aplikasi MyPertamina di playstore yang hanya mendapat bintang 2,2.

Baca Juga: Viral: Sosok Imut Maba UHO Rina Curi Perhatian di Medsos, Tetap Percaya Diri Walau Dulu Dibully

Seorang warga pengguna roda empat di Kota Kendari, Ansar mengaku, dirinya sudah mengunduh dan mengisi data diri yang diperlukan untuk mendapatkan barcode dari sistem MyPertamina, namun ia mengeluhkan sistem aplikasi yang belum memverifikasi datanya.

“Saya sudah mendaftar tapi sudah mau hampir 14 hari belum diverifikasi. Kan maksimal 14 hari, seharusnya kalau mau verifikasi jangan lama-lama,” keluh Ansar, Minggu (11/9/2022).

Sementara itu, di Kota Kendari sendiri belum sepenuhnya diberlakukan sistem barcode MyPertamina. Hal ini diketahui dari salah satu petugas SPBU di Kecamatan Mandonga, Santi.

Baca Juga: Pemprov Verifikasi Berkas Bakal Calon Pj Wali Kota Kendari

“Sosialisasinya sudah, cuma penerapannya katanya bulan depan. Tapi sudah ada juga SPBU yang sudah menerapkan,” ungkap Santi.

Para petugas SPBU juga ikut mensosialisasikan penggunaan aplikasi MyPertamina, dengan mengarahkan para pengguna BBM bersubsidi untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Meskipun belum sepenuhnya diberlakukan, namun pengendara yang sudah mempunyai barcode akan dilayani sesuai prosedur. Untuk sementara ini, petugas SPBU hanya mencatat nopol bagi kendaraan yang mengisi bahan bakarnya, hal ini dilakukan untuk menghindari warga yang melakukan pengisian berulang di hari yang sama. (B)

 

Penulis: Adinda

Editor: Haerani Hambali

 

 

Baca Juga